Rabu 11 Desember 2024

Program Mapag Hujan, Startegi Pemkot Bandung Atasi Masalah Banjir

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah kota (Pemkot) Bandung kembali akan menggelar program Mapag Hujan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir, yang kerap melanda sejumlah titik di Kota Bandung pada saat musim penghujan.

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, Pemkot Bandung telah melakukan berbagai kegiatan untuk memitigasi banjir di Kota Bandung. Dari data jumlah titik banjir di Kota Bandung terus menurun dari tahun ke tahun.

BACA JUGA:

Kasus Kebakaran di Kota Bandung Meningkat, Diskar PB Minta Masyarakat Tetap Waspada

“Saya dapat laporan dari Bapelitbang Kota Bandung bahwa tahun 2020 area banjir atau titik banjir kita itu ada 21, nah tahun 2023 hanya tinggal 7,” kata Bambang Sabtu (30/9/2023).

Pihaknya pun mengajak semua warga Kota Bandung ikut terlibat dalam kegiatan bebersih ini.Rencananya, kegiatan Mapag Hujan yang akan digulirkan pada Oktober 2023 mendatang.

“Pemerintahan ini tidak bisa kita berjalan sendiri, kita mesti bareng-bareng. Kita harus lebih efektif untuk bisa menyikapi isu lingkungan. Mudah-mudahan dengan semangat bapak dan ibu sekalian agenda hujan ini menjadi sebuah pemanfaatan buat kita,” katanya.

BACA JUGA:

Pemkot Bandung Akan Ikuti Regulasi Pemerintah Pusat Soal TikTok Shop

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, Mapag Hujan akan difokuskan dengan bebersih sungai dan saluran air. Hal ini merupakan upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim hujan tiba.

Apalagi kondisi sungai dan saluran air hampir sebagian besar telah dipenuhi sedimentasi dan sampah.

Ia menyebut, Mapag Hujan akan digelar satu bulan penuh pada Oktober 2023 dan dilaksanakan paralel di 30 kecamatan di Kota Bandung.

“Kita harapkan sampai akhir Oktober intensif karena November sudah memasuki musim penghujan,” kata Didi.

Didi mengungkapkan, di Kota Bandung ada 12 sub-DAS Citarum dan 46 anak sungai. Aliran sungai tersebut sebagian besar perlu dilakukan pengangkatan sedimentasi.

Didi mengaku, telah menyiapkan berbagai upaya penyelesaian banjir. Selain pengangkatan sedimentasi, untuk jangka panjang pihaknya akan mulai menggalakkan penanaman kembali kawasan hulu serta menggenjot pembuatan drum pori di berbagai wilayah.

Selain itu ada pula sumur resapan dan kolam retensi yang telah dibangun Pemkot Bandung. Saat ini pihaknya sedang melakukan normalisasi di wilayah pasar Gedebage.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img