BEKASI,FOKUSJabar.id: Satu orang berinisial A tewas akibat terlibat bentrokan yang terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (20/9/202) malam.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani, mengatakan saat ini jasad pria 30 tahun itu akan dilakukan autopsi di RSUD Kota Bekasi, untuk memastikan penyebab kematiannya.
“(Identitas korban tewas) atas nama A kelahiran 93. Korban saat ini di RSUD dilakukan autopsi untuk proses investigasi selanjutnya,” kata Dani, Kamis (21/9/2023).
Dani menjelaskan, pihaknya telah menangkap 39 anggota ormas yang terlibat bentrokan. Namun, dia melanjutkan, pihaknya masih memeriksa puluhan anggota ormas tersebut untuk mengetahui perannya masing-masing.
BACA JUGA: Polri Buru Pasutri Pengurus Keuangan Gembong Narkoba Fredy Pratama
“Yang diamankan di Polres ada 39 orang, yang masih di dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Reskrim, untuk menentukan peran masing-masing dari orang yang kita amankan,” jelasnya.
Dani belum dapat menjelaskan bentrokan yang awalnya terjadi di Kabupaten Bekasi lalu kembali pecah di wilayah hukum Kota Bekasi itu.
Diketahui, bentrokan antar-organisasi kemasyarakatan (ormas) terjadi di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (20/9/202) malam. Bentrokan tersebut berawal dari tunggakan mobil di wilayah Kecamatan Setu.
“Awal tadi ada kesalahan pahaman, awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan itu, awalnya itu ya,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, kepada jurnalis di lokasi bentrokan.
Twedi menjelaskan, pemilik mobil yang menunggak memanggil dua kelompok ormas, sementara pihak leasing hanya memanggil satu kelompok ormas untuk mediasi di Polsek Setu.
“Kemudian pemegang unit kendaraan ini memanggil dari ormas GMBI dan PP, kemudian ternyata satu dari pihak leasing ini merupakan teman atau anggota temannya salah satu dari Gibas,” jelasnya.
(Agung)