BANDUNG,FOKUSJabar.id: tumpukan sampah di TPS Taman Cibeunying mulai diangkut dengan loader pada Rabu (20/9/2013). Sampah-sampah tersebut dimasukkan ke dalam truk dengan kapasitas 12 kubik atau mampu menampung 6 ton sampah.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengaku prihatin dengan kondisi di TPS Taman Cibeunying yang sudah terlalu lama menumpuk.
BACA JUGA: Usai Dilantik, PJ Wali Kota Bandung Dan PJ Bupati KBB Langsung Diberi Tugas Khusus
“Saya minta maksimal dua hari selesai untuk menjadi prioritas dibuang ke TPA Sarimukti. Mungkin sudah sampai 20 hari menumpuk. Ini tidak boleh sebetulnya,”kata Ema saat meninjau TPS Taman Cibeunying Kota Bandung Jabar Rabu (20/9/2023).
Ema menyebut, 12 ton sampah di TPS Taman Cibeunying harus bisa ditarik ke Sarimukti hari ini. Semua kendaraan akan dikerahkan, baik punya Pemkot Bandung atau hasil sewa.
Oleh karna itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat mulai sadar dengan kondisi kedaruratan sampah. Masyarakat perlu jadikan momentum ini untuk sadar dan membiasakan diri memilah sampah.
BACA JUGA: Open Studio Pendidikan Seni Tari FPSD UPI Kenalkan Dua Tarian Sumatera
“Kalau yang organik itu semua sudah selesai di rumah tangga, berarti beban ke kita ini signifikan dampaknya. Sebab kalau dikumulatifkan rata-rata sekitar 60 persen merupakan sampah organik,”katanya.
“Kalau sekarang ini organik selesai di rumah atau di lingkungan berarti ke sini (TPS) hanya tinggal 40 persen yang anorganik. Anorganik kerja sama dengan pemulung. Sisanya (residu) diangkut ke TPA,”jelasnya.
Ema menegaskan, sampah yang menumpuk di pinggir jalan harus menjadi prioritas pengangkutan. Sembari aparat kewilayahan terus mengedukasi masyarakat untuk budayakan memilah sampah. Sebab ke depan tidak boleh ada sampah organik yang dibuang ke TPA.
“Budayakan loseda (lodong sesa dapur), sehingga sampah organik selesai di rumah tangga. Di rumah ibadah juga harus sudah disiapkan pengolahan sampahnya,” tegasnya.
Ema menyebutkan, saat ini Kota Bandung mendapat kuota 2.470 ritase sampah ke Sarimukti. Jumlah itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, TPS-TPS pun perlu dijaga dengan ketat agar masyarakat tidak membuang sampah langsung ke sana.
“Harus ada petugas yang bantu jaga di sini (TPS). Harus dijaga 24 jam. Atau di jam-jam kritis masyarakat buang sampah, di sana kita langsung bergerak untuk mengamankan TPS,” ujarnya.
Selain itu, saat ini pihaknya tengah mengupayakan lahan di daerah Sumedang untuk dijadikan TPA sampah Kota Bandung.
“Selain itu, hari ini atas arahan dari Sekda Provinsi Jawa Barat, tim kita sedang ke Kabupaten Sumedang untuk melihat lokasi di daerah Cijeruk. Ada lahan di Kecamatan Tanjungsari, sekitar Cadas Pangeran yang mudah-mudahan bisa membantu penanganan sampah di Kota Bandung,” ungkapnya.
Ia mengatakan, Sarimukti akan tetap dimaksimalkan. Namun, jika masih ada sampah yang belum bisa diangkut, maka akan digeser ke lahan di Cijeruk dan Pamulihan.
“Mudah-mudahan lahan di sana benar-benar siap. Jaraknya juga hanya 44 km kalau dari Kota Bandung,” katanya.
Ema menambahkan, upaya lainnya adalah memanfaatkan lahan di Gedebage untuk dijadikan TPS sementara. Menurutnya, secara logika, lahan di sana sangat luas dan jauh dari pemukiman penduduk. Sehingga lingkungan masyarakat tidak akan terkontaminasi bau.
“Semoga bisa mengurai permasalahan darurat sampah di Kota Bandung. Sekarang ini sudah ada 50-an TPS yang sudah kembali normal. Ritase kita sudah di atas 200 rit,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)