Selasa 10 Desember 2024

Open Studio Pendidikan Seni Tari FPSD UPI Kenalkan Dua Tarian Sumatera

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dalam rangka Dies Natalis Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ke-9, Program Studi Pendidikan Seni Tari menggelar kegiatan Open Studio Program Studi: Creative Dance Learning. Kegiatan digelar di Laboratorium dan Studio FPSD UPI, Senin (18/9/2023).

Dekan FPSD UPI, Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. mengatakan, pada kegiatan open studio diselenggarakan dalam rangka mendukung peningkatan kinerja utama UPI melalui penguatan nilai eksistensi universitas dengan memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, dan masyarakat secara keseluruhan. Melalui peningkatan kinerja utama tersebut, diharapkan dapat membantu menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan siap bersaing di dunia profesional yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat.

“Open studio ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi kampus, menciptakan citra positif serta memberikan nilai tambah eksistensi FPSD UPI dalam skala lokal, nasional, dan bahkan internasional,” kata Yudi.

fokusjabar.id Open Studio FPSD UPI Seni Tari
Open Studio Program Studi: Creative Dance Learning dalam rangka Dies Natalis FPSD UPI ke-9. (FOTO: Istimewa)

Kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan bisa mencerminkan peran kampus dalam memberikan kontribusi yang berarti dalam pembentukan generasi mendatang. Selain itu, masyarakat secara umum memegang peran penting dalam membentuk kreativitas, ekspresi diri, dan pemahaman terhadap nilai-nilai seni dalam masyarakat.

“Kami sampaikan apresiasi yang setinggi-tinggi terutama kepada para siswa yang didampingi oleh guru pendamping yang telah berkenan menjadi peserta pada kegiatan ini. Kegiatan ini penting sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan kepada masyarakat keberadaan program studi khususnya pendidikan seni tari, sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan guru-guru profesional di bidang seni budaya,” Yudi menegaskan.

Ketua Program Studi Pendidikan Seni Tari FPSD UPI, Dr. Agus Budiman, M.Pd. mengatakan, bentuk kegiatan yang digelar pada Open Studio Pendidikan Seni Tari yakni workshop pembelajaran tari Sumatera yakni Tari Indang dan Tari Rampai Aceh. Kedua tari Sumatera tersebut diperkenalkan serta diajarkan kepada siswa-siswa SMA.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga terlaksanakannya kegiatan ini sebagai kegiatan terakhir yang digelar di Laboratorium Dance Prodi Pendidikan Seni Tari karena pada bulan Desember 2023 akan menempati gedung khusus fakultas yang tentunya lebih representatif,” kata Agus.

fokusjabar.id Open Studio FPSD UPI Seni Tari
Foto bersama peserta, panitia, dan pemateri Open Studio Program Studi: Creative Dance Learning Prodi Pendidikan Seni Tari dalam rangka Dies Natalis FPSD UPI ke-9. (FOTO: Istimewa)

Ketua Panitia Kegiatan Open Studio Program Studi: Creative Dance Learning, Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si.memaparkan sekilas mengenai latar belakang ruang lingkup kedua tari yang dijadikan materi workshop. Hasil dari proses kegiatan workshop ini, diharapkan memberikan pemahaman kepada peserta terkait keberagaman bentuk seni tari yang ada di Nusantara dan dapat menjadi aset dalam pengembangan industri pariwisata.

“Secara langsung maupun tidak, pengembangan industri pariwisata akan terkait dengan bidang ekonomi kreatif, dan juga kewirausahaan yang harus juga dikuasai oleh seorang seniman,” kata Yuliawan yang juga salah satu dosen di Prodi Pendidikan Seni Tari FPSD UPI.

Yuliawan menambahkan, kegiatan Open Studio Program Studi: Creative Dance Learning ini diikuti sekitar 50 siswa yang merupakan perwakilan dari 5 sekolah di Bandung. Yakni SMA Labschool UPI Kampus Cibiru, SMKN 1 Cisarua, SMAN 3 Cimahi, SMAN 15 Bandung, SMA PGII.

“Keseluruhan peserta dibagi menjadi 2 tim untuk memperoleh materi mengenai Tari Indang dan Tari Rampai Aceh. Materi mengenai Tari Indang disampaikan oleh Sai’an Badaruddin, M.Pd di ruangan Labdance Lantai 4. Sedangkan materi mengenai Tari Rampai Aceh disampaikan Ace Iwan Suryawan, S.Pd., M.Hum. menggunakan musik iringan internal (vokal secara langsung) di ruangan Labdance Lantai 3,” kata Yuliawan.

Dalam materi Tari Indang, lanjut dia, siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang masing masing kelompok diminta untuk membuat pantun. Pasalnya, setiap tarian Sumatera selalu identik dengan pantun pembuka sebelum memulai tarian.

“Setelah itu, semua kelompok digabung untuk mempraktekkan pantun, vokal dan gerakan untuk menjadi satu kesatuan,” dia menambahkan.

Yuliawan menegasakna, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian Program Studi Pendidikan Seni Tari terhadap seni dan budaya. Salah satunya tarian Sumatera.

“Kegiatan ini pun menjadi ajang promosi program studi kepada siswa SMA/SMK yang nantinya akan menjadi calon mahasiswa baru dan diharapkan dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan serta diselenggarakan sebagai program tahunan dari Dies Natalis FPSD UPI,” kata Yuliawan.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img