TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Akibat kemarau panjang, 135 hektar sawah di Desa Tanjungmekar Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terdampak kekeringan.
Kepala Desa Tanjungmekar, Ade Lukmanul Hakim mengatakan bahwa selain sawah, banyak kolam ikan juga mengalami kekeringan di Desa Tanjungmekar tersebut.
“Dampak kemarau, kekeringan terjadi di desa kami, 135 hektar terdampak, kolam-kolam ikan pun sama kering, sangat berdampak ini,” kata Ade Selasa (29/8/2023).
BACA JUGA: Kota Tasikmalaya Kejar Kategori Kota Sangat Inovasi
Ade melanjutkan, akibat dari kemarau, petani di Desa Tanjungmekar tidak bisa menanam padi, dan tanah sawah pun menjadi tidak produktif.
“Warga petani sudah tidak bisa menanam karena memang airnya tidak ada,” tuturnya.
Namun, dia mengaku bersyukur air bersih di sumur-sumur warga tetap ada dan masih bisa memenuhi kebutuhan bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, air bersih di sumur-sumur warga masih tetap ada, semoga saja tidak ikut kering,” kata dia.
Dia menegaskan akan melakukan gerakan menanam palawija untuk tanah yang terdampak kekeringan, supaya masyarakat masih tetap memiliki penghasilan dari pertanian.
“Ya palawija, nanti di blok yang ini di tanam jenis tanaman apa, blok lainnya jenis apa, jadi bisa beberapa jenis palawija sambil menunggu musim penghujan,” ucapnya.
Ketua LPM Desa Tanjungmekar, Ae Saepuloh menambahkan dengan dampak kekeringan tentu pihak desa tengah melakukan terobosan-terobosan serta turun langsung ke masyarakat.
BACA JUGA: HCR Nyaleg di NasDem, Begini Respon Gerindra Kabupaten Tasikmalaya
“Kami terus turun ke masyarakat dikhawatirkan air bersih untuk keperluan pun ikut kering, tapi alhamdulilah hingga saat ini sumur-sumur warga masih ada airnya,” ujarnya.
Dengan akan adanya gerakan menanam palawija, kata dia, pihaknya sangat mendukung dengan gagasan Kades Tanjungmekar (Ade Lukmanul Hakim).
“Tentu kami sangat mendukung program tersebut, karena itu untuk kebaikan masyarakat,” pungkasnya.
(Nanang Yudi/Anthika Asmara)