TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya menyemprotkan puluhan ribu liter Eco Enzyme di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir Tamansari Kota Tasikmalaya Selasa (29/8/23).
TPA seluas 13 hektar lebih tersebut, sudah mulai overload, dan sejak terbentuknya Kota Tasikmalaya 22 tahun silam belum pernah disemprot Eco Enzyme.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya Deni Diyana mengatakan, penyemprotan cairan eco enzyme upaya untuk menjaga keberlangsungan TPA termasuk perbaikan kualitas udara di sekitar TPA Ciangir.
BACA JUGA: Kemarau Panjang 135 Hektar Sawah di Kabupaten Tasikmalaya Kekeringan
“Hari ini kami bersama sejumlah Komunitas Peduli Lingkungan, melakukan penyemprotan TPA Ciangir Tamansari Kota Tasikmalaya dengan eco enzyme, ini bentuk kepedulian bersama untuk menjaga keberlangsungan TPA yang mulai overload,” kata Deni.
Menurutnya, aksi penyemprotan cairan eco enzyme di TPA Ciangir ini, mungkin yang pertama kali dilakukan di provinsi Jawa Barat.
“Kota Tasikmalaya menjadi daerah yang pertama kali melakukan penyemprotan cairan eco enzyme di TPA di Jawa Barat, sehingga ini harus dilakukan secara berkala agar TPA tidak menimbulkan masalah,” kata Deni.
Ia menjelaskan, cairan eco enzyme ini sangat bermanfaat, terutama di daerah TPA karena mampu mengurangi bau busuk, mengurangi polusi udara di TPA termasuk mengurangi kadar gas methane yang bisa menimbulkan percikan api.
“Kita inginkan, udara di sekitar TPA Ciangir kualitasnya tetap sehat, sehingga tidak menimbulkan penyakit walaupun ada jutaan ton sampah yang menumpuk, cairan ini dapat menjaga kualitas lingkungan dan udara,” kata dia.
BACA JUGA: Kota Tasikmalaya Kejar Kategori Kota Sangat Inovasi
Deni menambahkan, salah satu hal yang perlu diantisipasi di TPA yakni mencegah agar tidak terjadi kebakaran seperti di TPA Sarimukti Bandung.
“Penyemprotan cairan eco enzyme ini, salah satu solusi untuk mencegah kebakaran di TPA pasalnya, cairan ini mampu mengurangi kadar gas methane yang dapat menimbulkan percikan api,” ujar dia.
(Seda/Anthika Asmara)