PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Para nelayan di wilayah pantai yang ada di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengikuti kegiatan training resque untuk meminimalisir kecelakaan laut. Rabu (16/8/2023).
Pelatihan tersebut digelar oleh Jabar Quick Response yang bekerjasama dengan SAR Barakuda. Dalam pelatihan tersebut sedikitnya 70 nelayan dibekali kemampuan penyelamatan di laut.
BACA JUGA: Diduga Overdosis, Seorang Perempuan di Pangandaran Tewas
Ketua Pelaksana JQR Nelayan Rescue Training Usman Mawardi menjelaskan, kegiatan JQR Nelayan Rescue Training ini bertujuan untuk memberikan sebuah pemahaman kepada para nelayan mengenai perilaku saling membantu apabila terjadi kecelakaan di laut.
“Jadi ketika ada masalah atau kecelakaan di laut, para nelayan tidak hanya mengandalkan tim Basarnas, Polairud, dan kepolisian saja, akan tetapi ada kesadaran dari nelayan kerelawanan untuk membantu penyelamatan,” katanya.
Usman mengatakan, para pesertatelah dibekali pengetahuan materi maupun praktek, mulai dari materi-materi penyelamatan di laut.
BACA JUGA: Mobil Maskara Desa Kalipucang Terjun Ke Jurang Di Pangandaran
Pemateri dari kegiatan ini berasal dari pihak-pihak yang berkompeten seperti Polisi Air dan Udara Pangandaran, Pangkalan TNI Angkatan Laut Pangandaran dan Poltek KP Pangandaran.
Ia berharap dari pelaksanaan kegiatan ini para peserta bisa menyebarkan materi yang didapatkan ke nelayan lainnya. Hal itu untuk meminimalisir korban dari kecelakaan di laut.
“Berharap setelah kegiatan ini selesai, mereka lebih peduli akan keselamatan dirinya saat hendak melaut mencari ikan, dan besar harapanya ilmu yang didapatnya selama pelatihan 2 hari ini, bisa meminimalisir korban nelayan yang meninggal akibat kecelakaan saat melaut, ” kata dia.
“Pelatihan ini merupakan bentuk kolaborasi pentahelix dari warga, lembaga, Komunitas, media, akademisi dan swasta. Dukungan dari pihak Jaswita, Migas Utama Jabar, Ron88 membuat kegiatan bisa berjalan lancar,”kata Usman menambahkan.
Sementara itu, salah satu peserta Surlim (50) dirinya mengaku sangat antusias saat dirinya mendengar pelatihan yang diadakan JQR untuk melatih para nelayan.
Menurut Surlim mengaku sudah puluhan tahun menjadi nelayan, namun ia belum pernah mengikuti kegiatan penyelamatan khusus untuk nelayan.
“Luar biasa menambah pengalaman, baru pertama kali mengikuti rescue kegiatan seperti ini, jadi berkesan banget, ” ujarnya.
Surlim mengatakan meskipun lokasinya berada di Pangandaran, sedangkan dirinya menjadi nelayan di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi yang menjadi peserta paling jauh, sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini.
Dirinya berharap kegiatan bagi nelayan ini bisa diadakan setiap tahunnya dan bisa dilaksanakan di kota-kota lainnya.
“Dengan adanya kegiatan harus ada lagi dan berkelanjutan, semoga tahun depan bisa ada lagi kegiatan seperti ini, kalau bisa diadakan di kota-kota lainnya juga lebih bagus, biar merata, ” pungkasnya.
(Anthika Asmara)