Jumat 13 Desember 2024

Manfaatkan Musim Kemarau, Pemkot Bandung Angkat Sedimentasi Sungai

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Memanfaatkan musim kemarau, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung semakin masif mengangkat sedimentasi di sejumlah sungai. Hal ini yang dilakukan di sebagai upaya menjaga lingkungan.

Pembersihan sungai bisa meliputi pengerukan sampah yang kali ini dilakukan di Sungai Cikendal, tepat berada di belakang SMPN 55 Bandung, Kelurahan Cigondewah Kaler Kecamatan Bandung Kulon Jabar Selasa (15/8/2023).

“Sungai Cikendal ini nyambung dari Sungai Cibeureum. Ternyata menghasilkan sedimentasi sampah. Kita meresponnya dengan segera angkut sampah yang sudah menjadi sedimentasi. Segera diangkut supaya tidak mencemari sungai,” kata Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau ke lokasi.

BACA JUGA: 6 Rumah di Gudang Selatan Kota Bandung Hangus Terbakar

Ema menyebut, aliran sungai memiliki banyak fungsi. Salah satunya untuk irigasi atau pengairan sawah.

“Ini juga bagian penunjang program Citarum Harum supaya airnya tidak terkontaminasi atau tercemar,” ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya pun menginstruksikan para pimpinan wilayah yaitu camat dan lurah untuk membangun komitmen bersama masyarakat menjaga lingkungan. Salah satunya tidak membuang sampah ke sungai.

“Harus dibangun komitmen dengan kewilayahan,” katanya.

Ema menjelaskan, secara teknis kewilayahan bertanggung jawab untuk mengangkut sampah dari sungai ke tempat penampungan. Sedangkan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) mengangkut sampah dari titik penampungan ke tempat pembuangan sementara.

“Kewilayahan nanti tanggung jawabnya mengangkut dari sungai ke titik tempat penampungan. DSDABM nanti tugasnya angkut sampah apabila dari sungai ke tempat penampungan, tentunya buang ke tempat pembuangan sementara,” jelasnya.

Ema mengungkapkan, sedimentasi akan terlihat saat musim kemarau. Hal itu pun menjadi upaya pemerintah dan instansi vertikal untuk berkolaborasi mengatasi permasalahan jika terjadinya penumpukan sampah.

“Kita kerja sama dengan Sektor 22 Citarum Harum untuk mereduksi atau eliminir (menghilangkan) potensi pencemaran sungai Citarum, karena masih ada orang buang sampah ke sungai,” ujarnya.

Ema menambahkan, sampah yang mengendap mayoritas sampah bawaan dari hulu. Sehingga perlu upaya mengubah perilaku masyarakat agar peka terhadap lingkungan.

Di tempat yang sama, Kepala DSDABM, Didi Ruswandi mengatakan, pembersihan sungai rutin dilakukan sekitar 3 bulan sekali bahkan lebih.

Namun selama perilaku masyarakat masih akan membuang sampah sembarangan, maka sampah di hilir pun terus bermunculan.

“Selama perilaku masih kritis, sedimen akan banyak sampah. Jadi selesainya dengan pembangunan budaya, juga penghijauan di atas (hulu) terus berjalan,” kata Didi.

BACA JUGA: Bulan Dana Kemanusiaan, PMI Kota Bandung Targetkan Rp. 1,5 M

Didi mengungkapkan, setiap kali pengerukan, ada sekitar hampir 18 kubik sedimentasi. Untuk itu diperlukan 2-3 truk untuk mengangkutnya.

“Sampahnya kemungkinan 2 sampai 3 truk , dalam satu truk 6 kubik,” ucapnya.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img