BANDUNG,FOKUSJabar.id: Anak Nasional merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya tanggung jawab orang tua tetapi juga pemerintah, lingkungan sekitar dan kelompok masyarakat lainnya.
Oleh karna itu, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung selalu berupaya agar bisa menyejahterakan anak-anak di Kota Bandung.
BACA JUGA:
Napak Jagat Pasundan Jadi Kolaborasi Polda Jabar dan Coklat Kita
“Pemkot Bandung berupaya menyejahterakan anak, dengan berbagai program dimulai dari regulasi,” kata Ema pada kegiatan Memperingati Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bandung, di Hotel Horison Jabar Senin (14 /8/2023).
Ema menyebut, sejak tahun 2012, Kota Bandung sudah memiliki Perda nomor 10 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak yang direvisi tahun 2019 dengan perda nomor 4.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Terus Berinovasi Tekan “Stunting” untuk Cetak Generasi Muda Berkualitas
“Inilah yang jadi landasan hukum berbagai program perlindungan anak melalui perangkat daerah berkolaborasi dengan stakeholders dengan pola pentaheliks antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, hingga media,”ucapnya.
Memenuhi hak anak, kata Ema berarti menjamin akses pendidikan bagi semua anak.
“Sebagaimana amanat undang – undang, Pemkot Bandung turut menyelenggarakan wajib belajar minimal enam tahun tanpa memungut biaya alias gratis,”katanya.
Ema menegaskan, Pemkot Bandung juga terus berupaya untuk memberikan estetika kota yang ramah anak. Seperti penegakan hukum terkait reklame.
“Reklame rokok jangan sampai ada di kawasan pendidikan, perkantoran, kesehatan dan sebagainya. Satpol PP secara bertahap, tertibkan reklame yang melanggar,”ungkapnya.
Selain itu, Ema juga meminta kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anak ketika menggunakan gadget.
“Harus bijak lihat konten saat menggunakan alat komunikasi. Jangan sampai gadget ini merusak moral anak,”kata Ema.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka menyampaikan, anak mempunyai peran strategis bagi pembangunan.
Oleh karenanya, anak harus mendapatkan fasilitas yang bisa memberikan kesempatan untuk berekplorasi.
“Tiap anak itu perlu mendapatkan kesempatan yang luas untuk tumbuh berkembang yang optimal, baik fisik, mental juga sosial,”ujar I Gusti Agung.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)