BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pembangunan yang dicanangkan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menunjukkan hasil signifikan.
Ini tercermin dari berbagai indikator makro Jawa Barat yang membaik dalam lima tahun terakhir.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung Targetkan Penertiban Kabel Melintang Tuntas Oktober 2023
Laju Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat seperti tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 mencapai 49,04 juta per kapita.
Naik tajam sejak tahun 2018 sebesar 40,27 juta per kapita (naik 8,77 juta).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2018 sebesar 71,3 menjadi 73,12 pada akhir tahun 2022.
Efsiensi anggaran (unit cost per 1 point kenaikan IPM) Jawa Barat paling juara di provinsi lain di Pulau Jawa.
BACA JUGA:
Revitaliasasi Teras Cihampelas Ditargetkan Rampung September 2023 Mendatang
Dalam hal lingkungan, penanganan DAS Citarum melalui program Citarum Harum juga menunjukkan progres pesat.
Indeks Kualitas Air (IKA) DAS Citarum pada tahun 2018 sebesar 33,43 menjadi 51,01 atau dari cemar berat menjadi cemar ringan.
Program akan terus berlanjut hingga mencapai angka IKA 60 atau bebas cemar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Iendra Sofyan mengatakan, ada beberapa kunci keberhasilan Gubernur Ridwan Kamil.
Selain inovasi, kolaborasi dan keberlanjutan kerap ditanamkan Ridwan Kamil kepada para jajarannya.
“Beliau selalu memperhatikan sejarah. Apa yang dibangun adalah keberlanjutan dari sebelumnya,” kata Iendra dalam diskusi bersama wartawan di Kota Bandung, Jumat (11/8/2023).
Menurut Iendra, inovasi yang diciptakan kerap melibatkan keberlanjutan program-program yang sudah dicanangkan pendahulunya.
“Dari sisi pembangunan, kita terus mengawal. Acuan kita adalah RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) 2005-2025,” ucapnya.
Diawal pemerintahannya, Ridwan Kamil membentuk Tim Optimalisasi dan Sinkronisasi (TOS).
Tugas TOS menerjemahkan visi misi 2018-2023. Yaitu, terwujudnya Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 49 juta pada 2022. Puluhan juta penduduk tersebut tersebar di 18 kabupaten dan 9 kota.
Di masa kepemimpinannya, Gubernur Ridwan Kamil berusaha untuk menambah Daerah Otonomi Baru (DOB).
Hasilnya ada 9 DOB yang tinggal menunggu kran moratorium dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.
“Mudah-mudahan bertambah terus sampai 37 kabupaten/kota,” tuturnya.
Juara lainnya adalah dari keberhasilan mengerem laju pertumbuhan penduduk. Indeksnya terus menurun sejak 2005 hingga 2022.
Pada 2005, laju pertumbuhannya mencapai 2,10. Sedangkan pada 2022 menyisakan 1,33.
Sementara itu Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Barat pun mengalami pasang surut. Tepatnya saat pandemi Covid-19 melanda tanah air.
Pada 2020, LPE Jawa Barat sempat -2,52. Namun itu hanya berlaku sementara. Dimasa kepemimpinannya, Ridwan Kamil dapat mengembalikan kurva negatif tersebut pada 2021, LPE menjadi 3,74. Setahun berselang kembali on the track di angka 5,45.
Akademisi kebijakan pembangunan Unikom Bandung, Ari Nurman menyoroti Jawa Barat dari sisi IPM.
Jika dibandingkan dengan DKI Jakarta dan Jawa Tengah pada 2017, Jawa Barat tertinggal jauh.
Walaupun anggaran Jawa Barat mencapai ratusan trilyun, namun ada 50-an juta penduduk yang harus diurus.
Sedangkan DKI Jakarta, jumlah penduduknya tidak lebih banyak dari Jawa Barat.
Namun hal itu terlihat setelah lima tahun berjalan. Progres IPM Jawa Barat dibanding DKI dan Jawa Tengah melaju lebih cepat.
“Kalau dari sisi ngebut, Jawa Barat yang paling ngebut. Untuk efisiensi anggaran yang paling tinggi. Dari sisi inilah Jabar juara,” kata Ari.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)