Kamis 12 Desember 2024

Waspada! Fenomena El Nino Berdampak Pada Kesehatan

BANJAR,FOKUSJabar.id: Fenomena El Nino atau kekeringan belakangan ini ramai diperbincangankan karena dampak penyakit terhadap kesehatan manusia.

Salah satu penyakit yang harus diwaspadai  adalah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar Jawa Barat (Jabar), Andi Bastian, ISPA dapat menyerang semua orang.

“Tidak hanya anak kecil, orang dewasa dan manula bisa terserang infeksi,” katanya, Senin (7/8/2023).

Andi mengaku, pihaknya terus berupaya mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat fenomena tersebut.

“Kami akan terus berupaya agar tidak ada masyarakat yang terdampak,” kata dia.

BACA JUGA:

Hadapi El Nino, Pemkab Garut Bentuk Satgas Penanganan Kekeringan

“Gejala yang akan ditimbulkan. Di antaranya, batuk, pilek, hidung dan demam. Semua itu harus diantisipasi,” ucapnya.

Andi mengatakan, penyebaran penyakit tersebut sangat mudah. Tapi ada beberapa orang yang lebih rentan tertular ISPA. Yakni, anak-anak dan manula.

“Jadi kami harap masyarakat selalu waspada karena ISPA menyerang tanpa mengenal usia,” kata Andi.

Penyebarannya pun sangat cepat lantaran anak-anak sering berinteraksi dan melakukan kontak dengan anak-anak lainnya.

BACA JUGA:

Hadapi El Nino Jabar Siapkan Hujan Buatan

Kemudian terhadap orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Sistem kekebalan tubuh sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus atau bakteri dalam tubuh.

“Ketika daya tahan tubuhnya melemah maka resiko terinfeksi bisa semakin meningkat dan itu harus dijaga dengan baik,” pungkasnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, menganisipasi fenomena Suhu Muka Laut (SML) yang terjadi di Samudera Pasifik (El Nino), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut Jawa Barat (Jabar) segera bentuk satgas penanganan kekeringan.

Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, satgas penanganan kekeringan akan efektif hingga tingkat kecamatan untuk mengantisifasi dampak El Nino.

“Saya akan rapat melalui zoom dengan beberapa Kades yang masuk dalam peta kekeringan tingkat 1 dan 2,” kata Bupati.

Menurut Bupati, kekeringan tingkat 1 dan 2 merupakan tingkat kekeringan yang ekstrim.

Di mana masalah kekeringan ini merupakan hal yang menyangkut kemanusiaan terutama dalam penyediaan air bersih.

Pihaknya juga akan segera melakukan langkah-langkah untuk bisa memberikan perlindungan. Terutama untuk kebutuhan air dalam kepentingan rumah tangga.

(Budiana Martin/Bambang Fouristian)

Berita Terbaru

spot_img