JAKARTA,FOKUSjabar.id: Mantan Gubernur Jambi, Zumi Zola menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Zumi Zola diperiksa sebagai saksi untuk penyidikan kasus suap ketok palu pengesahan RAPBD Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2017-2018.
“Saksi kasus Jambi (suap ketok palu), penyidikan,” kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri.
Namun, Ali Fikri belum mengungkap lebih detail soal materi apa yang hendak didalami KPK lewat pemeriksaan Zola. Hasil pemeriksaan akan disampaikan KPK ketika agenda permintaan keterangan rampung.
BACA JUGA: Relawan Jokowi Laporkan Rocky Gerung ke Polda Metro
Alex ia pun enggan bicara soal rencana penggeledahan dalam rangka proses penyidikan kasus di Basarnas. Dia hanya menyebut, KPK akan koordinasi dengan TNI untuk rencana dimaksud.
“Pasti nanti kita akan koordinasikan dengan Puspom TNI,” ungkap Alex.
Sebagai info, menurut uraian versi KPK, Basarnas di tahun 2023 kembali membuka tender proyek pekerjaan. Proyek tersebut terdiri dari pengadaan alat deteksi korban reruntuhan dengan nilai kontrak Rp 9,9 miliar; pengadaan public safety diving equipment dengan kontrak Rp 17,4 miliar; serta pengadaan ROV untuk KN SAR Ganesha (multiyears 2023-2024) dengan kontrak Rp 89,9 miliar.
Alex menuturkan agar dapat dimenangkan dalam tiga proyek tersebut, Mulsunadi Gunawan (MG), Marilya (MR) dan Roni Aidil (RA) melakukan pendekatan secara personal dengan menemui langsung HA selaku Kepala Basarnas dan ABC selaku Koorsmin Kepala Basarnas merangkap asisten sekaligus orang kepercayaan HA,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Alex menyampaikan, diduga tercapai kesepakatan dalam pertemuan tersebut berupa pemberian fee sebesar 10% dari nilai kontrak. KPK menduga nilai fee tersebut ditentukan langsung oleh Henri Alfiandi.
“Hasil pertemuan dan kesepakatan yang dicapai yaitu HA siap mengondisikan dan menunjuk perusahaan MG dan MR sebagai pemenang tender untuk proyek pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan tahun anggaran 2023 sedangkan perusahaan RA menjadi pemenang tender untuk proyek pengadaan public safety diving equipment dan pengadaan ROV untuk KN SAR Ganesha (multiyears 2023-2024),” ungkap Alex.
Penyerahan uang dimaksud memakai kode dana komando untuk Henri ataupun lewat Afri Budi. Lalu, Mulsunadi memerintahkan Marilya menyerahkan uang tunai Rp 999,7 juta di area parkiran sebuah bak di Mabes TNI Cilangkap. Sedangkan Roni Aidil menyerahkan uang Rp 4,1 miliar lewat aplikasi pengiriman setoran bank.
“Atas penyerahan sejumlah uang tersebut, perusahaan MG, MR dan RA dinyatakan sebagai pemenang tender,” ujar Alex.
(Agung)