FOKUSJabar.id: Revolusi Hijau adalah perubahan besar dalam produksi pertanian yang dimulai pada akhir abad ke-20.
Perkembangan teknologi ramah lingkungan telah memainkan peran kunci dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam pertanian modern.
Berikut adalah beberapa contoh peran teknologi ramah lingkungan dalam pertanian:
1. Irigasi cerdas
Teknologi irigasi cerdas menggunakan sensor dan data untuk mengoptimalkan penggunaan air. Ini membantu mengurangi pemborosan air dan memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang tepat pada waktu yang tepat.
2. Penggunaan pupuk dan pestisida yang tepat
Dengan teknologi sensor dan pemantauan, petani dapat mengukur secara tepat kebutuhan pupuk dan pestisida untuk tanaman mereka. Ini mengurangi penggunaan bahan kimia berlebihan dan dampak negatifnya pada lingkungan.
3. Pertanian presisi
Teknologi presisi seperti sistem informasi geografis (GIS) dan traktor otomatis membantu petani mengelola lahan mereka dengan lebih efisien. Karenanya, dengan pemetaan akurat dan manajemen lahan yang tepat, penggunaan input seperti bahan bakar, pupuk, dan air dapat dioptimalkan.
4. Pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap iklim
Revolusi Hijau melalui rekayasa genetika dan pemuliaan tanaman, peneliti telah mengembangkan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, penyakit, dan hama. Karena, tanaman yang tahan terhadap kondisi yang ekstrim memungkinkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan berdaya tahan.
Baca Juga: Pentingnya Menggunakan Layanan Servis untuk Kendaraan Anda
5. Pertanian berbasis data
Pengumpulan dan analisis data dalam pertanian memberikan wawasan yang berharga bagi petani. Sebab itu, data cuaca, tingkat kesuburan tanah, dan informasi lain membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan mengurangi risiko kerugian.
6. Sistem Aquaponik dan Hidroponik
Sistem pertanian seperti aquaponik dan hidroponik mengurangi konsumsi air dan menggunakan lebih sedikit lahan daripada pertanian konvensional. Mereka juga mengurangi dampak limbah pertanian pada lingkungan.
7. Energi terbarukan
Penggunaan energi terbarukan seperti panel surya atau biogas dalam operasi pertanian membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
8. Drones dan Satelit
Penggunaan drone dan satelit memungkinkan pemantauan lahan secara luas dan akurat. Oleh sebab itu, teknologi ini membantu mendeteksi masalah tanaman, seperti kekeringan atau serangan hama, dengan cepat dan memungkinkan tindakan pencegahan yang tepat.
Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam pertanian, petani dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sambil mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Ini adalah langkah penting menuju pertanian yang lebih berkelanjutan, menghadapi tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan sumber daya.
(Erwin)