JAKARTA,FOKUSJabar.id: Presiden Rusia Vladimir Putin, menandatangani undang-undang yang melarang warganya mengubah jenis kelamin. Ini merupakan keputusan terbuka untuk memerangi LGBT di Rusia.
Parlemen Rusia sudah menyepakati peraturan itu sebelum ditandatangani Putin.
Dalam peraturan itu, operasi pergantian jenis kelamin dilarang dan masyarakat Rusia tidak boleh mengganti jenis kelamin pada dokumen resmi atau catatan publik.
BACA JUGA: AS Investasikan Rp700 M untuk Air Bersih di Indonesia
Melansir IDN, Larangan itu dikatakan berasal dari kampanye untuk melindungi nilai-nilai tradisional Rusia. Anggota parlemen mengatakan, undang-undang itu untuk melindungi Rusia dari ideologi Barat yang aneh.
Beberapa di antaranya menggambarkan pergantian gender tindakan satanisme murni.
Kebijakan keras Rusia terhadap LGBTQ dimulai satu dekade lalu, ketika Putin memproklamasikan fokus pada nilai-nilai keluarga tradisional yang didukung oleh gereja Ortodoks Rusia.
Pada 2013, Kremlin mengadopsi undang-undang yang melarang dukungan publik apa pun atas hubungan seksual yang menyimpang di antara anak di bawah umur. Pada 2020, Putin melarang pernikahan sesama jenis dan melarang propaganda LGBT.
Undang-undang tersebut juga melarang individu yang telah mengalami perubahan jenis kelamin untuk mengadopsi anak. Selain itu, undang-undang akan membatalkan pernikahan di mana salah satu pasangannya adalah transgender.
Aktivis LGBT telah memperingatkan bahwa undang-undang tersebut akan menyebabkan peningkatan angka bunuh diri di kalangan transgender. Peraturan itu juga akan mendorong gerakan underground untuk operasi dan pengobatan.
“Cara orang-orang ini melihat masa depan mereka runtuh,” kata Yan Dvorkin, kepala Center-T, kelompok yang membantu orang-orang transgender dan non-biner di Rusia, dilansir The Moscow Times.
Undang-undang tersebut dibuat untuk mempertahankan moral konstitusional dan nilai-nilai kekeluargaan masyarakat Rusia. Selain itu, peraturan juga dibuat untuk melindungi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.
Undang-undang ini tidak berlaku bagi orang yang sudah mengubah jenis kelaminnya sebelum disahkan Putin. Walau begitu, tidak ada jaminan bahwa implementasi undang-undang ini akan sesuai dengan catatan penjelasan yang dirilis.
Putin menjadi salah satu pimpinan tertinggi suatu negara yang dengan tegas menolak komunitas LGBTQ+. Bahkan, dia kerap secara terang-terangan akan memerangi propaganda LGBTQ+.
(Agung)