Kamis 12 Desember 2024

Pelaku Serangan Masjid Syiah Iran Dihukum Gantung di Depan Umum

IRAN,FOKUSJabar.id: Pemerintah Iran mengeksekusi dua pria pelaku serangan di masjid Syiah yang menewaskan 13 orang, Sabtu (8/7/2023) waktu setempat.

Serangan di masjid Syiahitu pada Oktober 2022 itu diklaim oleh militan ISIS beberapa saat setelah insiden.

Kedua pelaku digantung di hadapan umum saat subuh di kota Shiraz. Para pelaku aadlah Mohammad Ramez Rashidi dan Naeem Hashem Qatali.

Pelaku mengatakan selama persidangan, mereka telah berhubungan dengan anggota ISIS yang beroperasi di Afghanistan dan membantu mengatur serangan terhadap masjid Shah Cheragh di Shiraz.

Melansir IDN. Rekaman CCTV yang disiarkan TV pemerintah Iran menunjukkan seorang penyerang memasuki masjid dan membawa senapan berjenis riffle di dalam tas. Salah satu pelaku menembak saat jamaah mencoba melarikan diri dan bersembunyi di koridor.

BACA JUGA: Ngeri! Mantan Istri Polisi Thailand Bunuh 14 Orang Pakai Racun Sianida

Pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai warga negara Tajikistan kemudian meninggal di rumah sakit akibat luka yang diderita akibat penangkapan oleh petugas. Pelaku yang bernama Hamed Badakhshan itu diketahui dibantu oleh beberapa orang lainnya, termasuk dua orang yang baru dihukum gantung.

Selain dua orang yang dihukum mati, tiga pelaku lainnya menghadapi hukuman penjara. Mereka dibui 5, 15, dan 25 tahun karena ketahuan berafiliasi dengan teroris ISIS.

Pada November 2022, Iran mengatakan 26 teroris dari Afghanistan, Azerbaijan, dan Tajikistan telah ditangkap sehubungan dengan serangan di masjid Syiah di Shiraz. Istilah takfiri pada umumnya mengacu pada jihadis atau pendukung Islam Sunni radikal.

Eksekusi gantung di hadapan umum merupakan hal yang jarang terjadi. Biasanya semua hukuman gantung dilakukan di dalam penjara.

Di sisi lain, ISIS juga mengklaim serangan pertamanya di Iran pada 2017 ketika orang-orang bersenjata dan pelaku bom bunuh diri menyerang kursi parlemen di Teheran dan makam Ayatollah Ruhollah Khomeini. Serangan itu menewaskan 17 orang dan melukai puluhan orang.

Iran setidaknya telah menggantung 354 orang dalam enam bulan pertama 2023. Angka ini meningkat jika dibandingkan periode tahun sebelumnya, menurut Iran Human Rights (IHR).

Iran menempati urutan kedua setelah China dalam hal jumlah eksekusi yang dilakukan dalam kurung waktu setahun.

Iran meningkatkan penggunaan hukuman mati untuk memicu ketakutan menyusul protes luas yang meletus September lalu atas kematian tahanan Mahsa Amini. Dari ratusan orang yang dihukum mati, 206 orang dieksekusi karena kasus narkoba.

“Hukuman mati digunakan untuk menciptakan ketakutan masyarakat dan mencegah lebih banyak protes. Mayoritas dari mereka yang terbunuh adalah korban yang diremehkan, terdakwa narkoba yang berasal dari komunitas yang paling terpinggirkan,” kata direktur IHR Mahmood Amiry-Moghaddam, dilansir Al Arabiya News.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img