Kamis 12 Desember 2024

PKB Sentil PAN Gegara Sodorkan Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dita Indah Sari, menyindir langkah Partai Amanat Nasional (PAN) yang meminta bantuan Partai Gerindra terkait Erick Thohir.

Diketahui, PAN meminta bantuan Gerinda untuk membangun jembatan komunikasi bagi Erick Thohir agar dapat menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.

Dita menilai, yang dilakukan oleh PAN seperti menyerobot antrean. Padahal, sudah sejak lama PKB dan Partai Gerindra berproses untuk membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

BACA JUGA: Ono Surono: Ganjar Bakal Prioritaskan Program Jokowi di Rebana dan Jabar Selatan

“PKB dan Partai Gerindra kan sudah selama setahun menjalin komunikasi, menjalin kesepakatan-kesepakatan, membentuk visi dan program. Baik itu kesepakatan lisan maupun kesepakatan tertulis yang ditanda tangani Agustus 2022. Chemistry sudah terbangun, program bersama sedang disusun,” kata Dita, Sabtu (8/7/2023).

Dia mengatakan proses yang harus dilalui oleh PKB untuk berproses dengan Partai Gerindra tidak mudah. Selain itu, sudah terjalin kesepakatan di antara kedua parpol, penentuan capres dan cawapres bakal diputuskan oleh Muhaimin Iskandar dan Prabowo.

“Nah, tiba-tiba ada gerakan dari teman-teman di PAN yang mengatakan bersedia join (ke KKIR) dengan syarat cawapresnya harus Erick Thohir. Karena itu nama yang dibawa oleh teman-teman dari PAN,” kata dia, melansir IDN.

Manuver yang dilakukan oleh PAN, kata Dita, tidak pantas sebab sudah ada proses panjang lebih dulu yang dilalui oleh Partai Gerindra dan PKB. Itu sebabnya, DPP PKB merilis pernyataan bernada protes.

“Soal syarat agar bisa berpartner dapat diajukan bila partai yang bersangkutan sudah berproses sejak lama. Kalau bagi yang baru bergabung, belum berproses, belum tahu susahnya, tiba-tiba mengajukan syarat. Ini kan seperti orang yang naik Bus TransJakarta, naiknya belakangan tapi ingin langsung duduk di depan,” tutur dia lagi.

PKB mengaku tidak masalah bila PAN ingin bergabung ke KKIR. Tetapi, kata Dita, harus melalui sejumlah tahapan dan pembicaraan dengan PKB.

Ia mengatakan sikap yang ditunjukkan oleh PAN tidak pantas terhadap kolega sesama partai. Dia berharap proses yang sudah dilalui oleh Partai Gerindra dan PKB tidak dianggap sepele.

“Ini konteks tidak pantas dari segi berbicara ke sesama teman koalisi, orang yang sudah berproses lama. Kedua, apalagi PAN mengatakan hubungannya dengan Cak Imin baik. Artinya, kan bisa dikomunikasikan bila memang relasinya baik. Beliau sangat bisa diajak berkomunikasi,” kata perempuan yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menaker itu.

Dita paham siapa pasangan yang bakal dipilih dan didaftarkan ke Kantor Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober 2023 adalah isu yang berbeda. Namun, kata Dita, PAN tidak boleh menafikan proses yang sudah sejak satu tahun lalu dilakukan oleh PKB dan Gerindra.

“Perlu diingat, PKB juga menaikan elektabilitas Pak Prabowo lho,” tutur dia.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img