Kamis 12 Desember 2024

Tabungan Siswa Raib, Ketua DPP PDIP Jabar Instruksikan Kadernya Bantu Belikan Seragam

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jabar Ono Surono menginstruksikan kadernya di Pangandaran membantu orangtua siswa yang tabunganya raib. Demikian diinstruksikan Ono menyusul tabungan siswa SD di Pangandaran yang tidak bisa dicairkan karena koperasi gagal bayar.

Sejatinya tabungan itu diandalkan orangtua untuk biaya masuk anaknya ke SMP. Sayangnya jauh panggang dari api. Alih-alih membelikan seragam baru anaknya di tahun ajaran baru, justru banyak orangtua kesulitan lantaran uang tabungan tidak bisa dicairkan sekolah.

Seperti yang dialami Armilah (57), dirinya sangat bingung harus membelikan Ibrahim Alkipli (anaknya) seragam, sedangkan tabungan Rp2,2 juta tidak bisa dicairkan.

“Saya sangat prihatin dan turut merasakan kesulitan para orangtua siswa di Pangandaran itu. Duka Mak Armilah dan orangtua lainnya di Pangandaran adalah kesedihan kami juga,” kata Ono melalui rilisnya, Sabtu (1/7/2023).

Karena itu pulalah Ono menginstruksikan kader PDIP di Pangandaran untuk turun mengadvokasi dan membantu para orangtua siswa itu. Kader di sana bisa gotong-royong patungan dana untuk membantu biaya seragam anak Bu Armilah.

BACA JUGA: Ratusan Kader PDIP Kota Banjar Bertolak ke Jakarta

“Kami sudah menginstruksikan kader, salah satunya Ketua DPRD Pangandaran,” kata Ono.

Menurut dia, tahun ajaran baru seperti saat ini adalah tahun di mana para orangtua disibukkan mencari sekolah baru untuk anaknya. Selain waktu, orangtua juga harus memikirkan biaya.

“Kami merasakan beban para orangtua, apalagi dengan adanya kasus di Pangandaran ini. Duka mereka adalah duka PDIP,” kata dia.

Sementsra itu, Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin mengatakan bahwa dirinya sudah melaksanakan instruksi Ketua DPD PDIP Jabar untuk membantu meringankan beban orangtua yang tabungannya tidak bisa dicairkan.

Setelah melihat kondisinya, Ketua dan anggota DPRD dari fraksi PDIP lainnya memberikan sejumlah bantuan kepada Ibrahim, mulai dari paket buku, seragam sekolah, tas sekolah, dan uang tunai untuk keperluan bersekolah.

“Merespon situasi ini (uang tabungan mandek), kami dari fraksi PDI Perjuangan gotong-royong membantu orangtua murid,” kata Asep seusai memberikan bantuan tersebut, Jum’at (30/6) sore.

Pihaknya menyarankan tim khusus bisa memilah mana siswa mampu dan tidak mampu, sehingga saat kejadian seperti ini tidak menghambat pendidikan mereka.

“Jangan sampai karena tabungan mandek, siswa tidak melanjutkan sekolah. Pemda pun harus hadir jika ada anak tidak melanjutkan sekolah. Pemda harus menjadi garda terdepan,” kata Asep.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img