TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: bank bjb Tasikmalaya tidak henti-hentinya membantu dan menyupport berbagai program Pemkot untuk kepentingan masyarakat.
Dukungan yang dilakukan bank bjb Tasikmalaya berupa program Bageur yang diluncurkan Pemkot Tasikmalaya dalam upaya mengatasi stunting.
BACA JUGA: Dinilai Kurang Maksimal, Pemkot Bandung Bakal Segera Perbaiki Beberapa Ruas Jalan
Pimpinan bank bjb Tasikmalaya, Anet Yulisthian mengatakan, sebagai bank BUMD tentu berkewajiban untuk mendukung program-program pemerintah daerah dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
“Kita akan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya mendukung berbagai program untuk menanggulangi berbagai permasalahan. Salah satunya, stunting,” kata Anet Yulisthian, Jumat (26/5/2023).
Ia menuturkan, program Bageur yang luncurkan Pj Wali Kota Tasikmalaya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi dan menyelesaikan stunting.
“bank bjb Tasikmalaya siap berkolaborasi dengan Pemda untuk membantu menuntaskan stunting dan kemiskinan,” ujar Anet.
Menurutnya, penanganan permasalahan stunting tidak hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan atau Pemerintah daerah saja, namun peran serta dari berbagi pihak sangat diperlukan.
Dengan begitu, program percepatan penurunan stunting di Kota Tasikmalaya dapat tercapai.
“Ini perlu kolaborasi penta helix, pemerintah, perbankan, dunia usaha, pengusaha, organisasi profesi dapat bersinergi dalam program Bageurr ini,” ujar Anet.
Anet mengapresiasi program Bageur yang terus digencarkan Pj Wali Kota Tasikmalaya mampu menurunkan kasus stunting.
BACA JUGA:
Pj Wali Kota Tasikmalaya Klaim, Program Bageur Mampu Atasi Stunting
“Selama ini kami dari Bjb bersama Pj Wali Kota serta unsur lainnya rutin mendatangi keluarga stunting dan keluarga kurang mampu memberikan bantuan sembako maupun bantuan lainnya untuk perbaikan kehidupan mereka,” katanya.
“Kita patut bersyukur sejak ada program Bageur angka kasus stunting menurun. Awal Februari jumlah stunting sebanyak 1.730 kasus. Sampai akhir April tinggal 900 kasus Terjadi penurunan 790 kasus,” pungkasnya.
(Seda/Anthika Asmara)