TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini mulai terjadi perubahan iklim dari El nino (kemarau basah) menuju El nina (kemarau kering).
Di awal bulan Juni mendatang, akan mengalami perubahan ke musim kemarau kering. Dengan begitu, persiapan harus dimulai dari sekarang.
BACA JUGA:
Pj Wali Kota Tasikmalaya Klaim, Program Bageur Mampu Atasi Stunting
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman mengatakan, menghadapi musim El Nina tentu semua harus siap untuk menghadapi perubahan musim tersebut.
“Kita sudah mulai melakukan upaya dan persiapan untuk menghadapi fase El nina yang diperkirakan mulai bulan Juni mendatang,” ungkap Ucu Anwar, Kamis (25/5/2023).
Ia menjelaskan, semua pihak harus mewaspadai terjadinya kekeringan.
“Mulai sekarang, warga harus mulai menghemat penggunaan air, menjaga resapan air, membuat lubang biopori, rajin menanam pohon,” pesan Dia.
BACA JUGA:
Holil Aksan Umarzen, Bacaleg DPR RI Fokus Pemekaran Dapil Jabar XI
Ada beberapa wilayah di Kota Tasikmalaya yang masuk rawan kekeringan. Yakni, Kecamatan Tamansari, Purbaratu, Cibeureum dan Kecamatan Mangkubumi.
“Kita pernah mengalami musim kemarau panjang di Tahun 2019. Saat itu kita sudah menyampaikan edukasi dan peringatan terhadap wilayah-wilayah rawan kekeringan,” ucap Ucu.
Dia mengaku, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasinya.
“Kita tentu akan mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatan personel untuk membantu masyarakat saat menghadapi darurat kekeringan,” paparnya.
Ucu menjelaskan, Pemerintah Kota Tasikmalaya akan melakukan kerja sama dengan Pemkab Tasikmalaya yang memiliki sumber mata air dan PDAM.
“Kita minta pimpinan daerah Kota Tasikmalaya menjalin kerja sama dengan Pemkab Tasikmalaya yang memiliki PDAM,” pungkasnya.
(Seda/Anthika Asmara)
