BANJAR,FOKUSJabar.id: Sejumlah pelanggan merespon rencana penyesuaian tarif baru di Perusahaan Umum Daerah (Perumda Tirta Anom) Kota Banjar Jawa Barat (Jabar).
Seorang pelanggan asal Desa Rejasari, Saiful Akbar berharap, pembayaran air tetap menggunakan tarif lama.
BACA JUGA: Dua Minimarket di Kota Banjar Dibobol Maling
Namun jika harus tetap naik, tarifnya tidak terlalu tinggi agar tidak menjadi beban bagi pelanggan berpenghasilan rendah.
“Saya ingin tarif lama. Jika naik jangan terlalu tinggi. Kasihan kami yang berpenghasilan rendah,” katanya.
Pelanggan lainnya, Tubagus Hidayat meminta, penyesuaian tarif harus disertai dengan kualitas pelayanan yang prima.
“Kalau tarifnya naik, kami minta kualitas airnya harus bagus juga,” kata dia.
Ia mngatakan, air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
BACA JUGA: Tarif Perumda Tirta Anom Kota Banjar Segera Naik
“Jadi kalau tarifnya naik tidak jadi soal jika kualitas airnya bagus,” ujarnya.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Perumda Tirta Anom Kota Banjar berencana akan melakukan penyesuaian tarif baru bagi pelanggan.
Tarif pembayaran yang berlaku saat ini merupakan tarif lama sejak 2016. Yakni, Rp4 ribu per 1.000 liter.
“Penyesuaian ini dilakukan karena yang saat ini merupakan tarif lama,” kata Direktur Perumda Tirta Anom, E Fitrah Nurkamilah.
Fitrah mengatakan, penyesuaian tarif mengacu pada Peraturan Gubernur No619 tahun 2021 tentang tarif batas atas dan bawah air minum BUMD.
Selain itu mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No21 tahun 2020 tentang perhitungan dan penetapan tarif air minum.
“Rencana penyesuaian tarif ini menjadi salah satu rekomendasi dari BPKP mengenai penyesuaian tarif berkenaan dengan permendagri nomor 21 tahun 2020,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah menginput data dan telah menyerahkan data tersebut ke Pemerintah Kota Banjar untuk dijadikan bahan kajian serta analisa.
“Untuk menindaklanjuti kenaikan tarif ini kami sudah menginput data kajian dan melaporkan hasil pemeriksaan BPKP ke Pemerintah,” kata Fitrah.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)