Kamis 12 Desember 2024

Pertemuan Prabowo-Gibran, Sekjen Gerindra: Bukan Manuver Politik

JAKARTA,FOKUSJabar: Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani,membantah pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merupakan kepentingan politik.

Ia mengklaim, kebetulan Kota Solo menjadi bagian dari rute perjalanan Prabowo Subianto, sehingga digelar pertemuan makan malam dengan Gibran.

“Tidak, Pak Prabowo ke Solo itu bagian dari rute perjalanan. Beliau dari Pekalongan terus menuju Solo karena besok paginya beliau harus terbang menuju ke Pacitan naik heli. Jarak yang cukup dekat itu adalah Solo. Kemudian Pak Prabowo di Solo, kemudian Mas Gibran datang untuk menemani makan malam,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Pertemuan Prabowo dengan Gibran juga bukan yang pertama dalam beberapa bulan belakangan. Ketika lebaran, Prabowo silaturahmi dengan Presiden Jokowi yang juga dihadiri Gibran.

Kata Muzani, Gerindra adalah salah satu pengusung pertama Gibran menjadi Wali Kota Solo. Sehingga wajar Prabowo menemui putra Presiden Jokowi itu.

BACA JUGA: Dugaan KDRT, Anggota DPR dari PKS Bukhori Yusuf Mundur!

“Saya sendiri juga sudah dua kali lho ketemu dengan Mas Gibran, sebelum Pak Prabowo datang, sebelum Pak Prabowo bertemu. Jadi ini itu bukan sesuatu yang baru. Mas Gibran itu adalah salah satu wali kota yang kita usung pertama di Solo. Jadi kami harapannya beliau sukses di Solo supaya masyarakat Solo keadaannya lebih baik dari kepemimpinan Mas Gibran. Saya kira itu harapan semuanya,” ujarnya, melansir Liputan6.

Lebih lanjut, Muzani tidak ingin mencampuri urusan pemanggilan Gibran oleh PDIP. Gerindra tidak ingin ikut campur urusan internal partai lain.

“Ya kita menghormati mekanisme yang berlangsung dalam setiap parpol dan kita tidak mencampuri untuk urusan rumah tangga partai lain. Dan saya kira kita sudah menyaksikan berbagai macam sisi dan Mas Gibran juga sudah memenuhi undangan dari DPP PDIP,” ujar Muzani.

Sementara, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, Gibran sudah memberikan penjelasan terkait pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di Solo, pada Jumat (19/5/2023) lalu.

Didampingi Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Komarudin Watubun, Hasto telah menerima penjelasan lengkap dari Gibran.

Menurutnya, DPP hanya memberi nasihat dan mengingatkan agar Wali Kota Solo tersebut hati-hati terhadap adanya manuver politik atau dansa-dansa politik yang menyesatkan.

“Solo ini yang ada gamelan bukan dansa. Yang ada tari-tarian, tari gambyong, nggak ada dansa-dansa di Solo. Tapi yang datang ke Solo itu kan ada yang membawa dansa-dansa (politik) itu. Sehingga tadi yang kita sampaikan kepada mas Gibran adalah nasihat-nasihatnya,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Senin (22/5/2023).

Hasto menyampaikan bahwa Gibran sudah meminta maaf dan memberikan klarifikasi terhadap berbagai framing dna pemberitaan di berbagai media.

“Mas Gibran sudah membuat pernyataan melakukan klarifikasi terhadap berbagai framing yang terjadi. Beliau juga meminta maaf, melalui media dan kami udah menerima seluruh penjelasan-penjelasan itu,” tuturnya.

Terkait adakah sanksi untuk Gibran, Hasto memastikan, PDIP sebagai partai gotong royong dan mengedepankan musyawarah, Gibran hanya diberikan nasihat saja.

“Sudah diberikan nasihat-nasihat. Kita ini kan partai gotong royong. Partai musyawarah. Di situ berbeda, tadi pak Komar, memberikan penjelasan, kalau sudah senior partai kemudian tidak memahami perintah ibu ketua umum, kebijakan partai itu lain persoalan,” tutur Hasto.

Menurut Hasto, banyak pihak yang sengaja dan memanfaaatkan Gubran yang memiliki posisi sebagai walikota sekaligus anak presiden.

“Kapasitas mas Gibran sebagai Wali Kota dan tidak bisa dilupakan, beliau juga anak dari Presiden Jokowi. Sehingga banyak yang kemudian mencoba untuk menggunakan posisi itu sebagai cara dalam meleverage (memanfaatkan), berbagai kepentingan politiknya,” sambung dia.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img