BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kejuaraan Squash Beregu ‘Wali Kota Bandung Cup 2023’ yang dilaksanakan dari Kamis (18/5/2023) hingga Sabtu (20/5/2023) di Lapangan Squash Pakasih serta Siliwangi Squash Center (SSC), Kota Bandung, sukses digelar. Kota Bandung dan DKI Jakarta berbagi gelar juara pada kejuaraan squash dengan format baru tersebut.
Kota Bandung berhasil meraih gelar juara di kelompok beregu putri. Tim Kota Bandung yang diperkuat Asya Khaira Naraya, Safa Raisha Putri Ersyam, Raifa Putri Yataqi dan Zalzabila berhasil mengalahkan tim DKI Jakarta – Koja 1 di babak final dengan skor 3-1.
Sementara di kelompok putra, DKI Jakarta – Koja 1 yang diperkuat Rajendra Wibisono Irwanto, Bryan Pratama Budiman, M. Kevin Nabhan, M. Razka Idhmi Sulaeman, dan Aristia Prima berhasil meraih gelar juara di kelompok putra. Tim DKI Jakarta – Koja 1 berhasil mengalahkan tim Kota Bandung 1 yang diperkuat Zidane Alvaro Putra Ersyam, Mario Haris, Akhtar Ghaisan Zafarani, Muhammad Rifaa Ramadhan, dan Nutastaf Tyan.
Ketua Panitia Pelaksana, M. Arif Fadilah mengatakan, kejuaraan digelar atas kerjasama Pengcab PSI Kota Bandung, KONI Kota Bandung, dan Pengprov PSI Jabar. Pelaksanaan kejuaraan digelar dua tempat yakni lapangan squash Pakasih, Kopo, untuk babak awal serta di lapangan squash SSC, Jalan Lombok Kota Bandung, untuk babak semifinal dan final.
“Total atlet mengikuti pelaksanaan kejuaraan ini sebanyak 70 orang yang terbagi dalam 17 tim dari lima daerah. Yakni Koja dan Rawamangun DKI Jakarta, Kota Tanggerang, Kabupaten Bogor, serta tuan rumah Kota Bandung. Antusiasnya cukup tinggi bahkan jumlah peserta yang ikut melampaui target kita,” kata Arif saat ditemui usai pelaksanaan kejuaraan di lapangan squash SSC, Kota Bandung, Sabtu (20/5/2023).
Pada kejuaraan squash kali ini, lanjut dia, menggunakan format yang berbeda dibanding pelaksanaan sebelumnya. Yakni format kejuaraan beregu seperti layaknya gelaran Piala Thomas dan Uber di cabang olahraga bulutangkis.
“Ini format baru dalam kejuaraan squash dan mungkin baru pertama kali dilaksanakan di Kota Bandung, Jabar, Indonesia atau bahkan di dunia. Hampir sama dengan (Piala) Thomas dan Uber, hanya saja kita menerapkan kelompok usia atau KU. Jadi satu tim diisi oleh atlet dengan kelompok usia yang berbeda yakni 11 tahun, 13 tahun, 15 tahun, 17 tahun dan Open,” Arif menegaskan.
Ketua KONI Kota Bandung, Nuryadi mengapresiasi kejuaraan bertajuk Wali Kota Bandung Cup yang dilaksanakan cabang olahraga squash. Kejuaraan bertajuk Wali Kota Bandung Cup ini diharapkan menjadi pemicu dan pemacu lahirnya atlet-atlet potensial dariu cabang olahraga asal Kota Bandung untuk mendukung pencapaian prestasi olahraga Kota Bandung, Jawa Barat, hingga Indonesia di berbagai even dan mutieven olahraga.
“Seperti pada SEA Games 2023 yang baru saja usai, Kota Bandung menyumbang sekitar 70 atlet, pelatih dan ofisial meski cabang olahraga squash tidak dipertandingkan. Untuk Asian Games 2023 di China dan SEA Games 2025 di Thailand, squash akan dipertandingkan dan bukan tidak mungkin atlet yang bertanding disini akan menjadi bagian dari timnas Indonesia nanti,” kata Nuryadi.
Kejuaraan cabang olahraga bertajuk Wali Kota Bandung Cup ini, lanjur Nuryadi, menjadi salah satu program KONI Kota Bandung yang sudah dilaksanakan sejak lama. Berkolaborasi dengan cabang-cabang olahrag, kejuaraan Wali Kota Bandung Cup menjadi salah satu proses pembinaan berjenjang yang dilakukan KONI Kota Bandung.
“Jadi siapapun Wali Kota-nya atau dewan-nya, kejuaraan ini harus tetap digelar sebagai salah satu proses pembinaan berjenjang. Kota Bandung selalu konsisten dengan pembinaan olahraga prestasi yang berjenjang berkelanjutan, tidak melakukan pembinaan instan dengan jual beli atlet. Squash menjadi cabang olahraga ketiga yang menggelar Wali Kota Bandung Cup ini dan akan digelar di puluhan cabang olahraga lain di tahun 2023 ini,” Nuryadi menuturkan.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Wacanakan Kenaikan Intesif RT dan RW
Sementara Ketua Pengprov PSI Jabar, Daud Achmad menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan kejuaraan Squash Beregu Wali Kota Bandung Cup 2023 yang dilaksanakan Pengcab PSI Kota Bandung. Hal ini membuktikan Kota Bandung sebagai gudangnya atlet-atlet potensial bagi Jabar maupun Indonesia.
“Di SEA Games 2023, atlet asal Kota Bandung cukup banyak dan memberikan kontribusi medali emas. Pun demikian di cabang olahraga squash, Kota Bandung tidak pernah tidak berkontribusi,” kata Daud.
Sebuah kejuaraan, kata Daud, menjadi salah satu unsur yang penting dan dibutuhkan dalam sebuah proses pembinaan atlet di cabang olahraga. Pasalnya, tidak hanya skill atau kemampuan atlet saja yang diasah dalam sebuah kejuaraan tapi juga mental atlet saat tampil bertanding.
“Apalagi melalui terobosan baru yang dilakukan panitia serta Pengcab PSI Kota Bandung dengan format baru dan sistem baru yakni beregu yang anggota timnya diisi oleh atlet kelompok usia. Ini yang disebut dengan efektif dan efisien, sekali mendayung dua tiga pulau terlewati. Kami berharap, apa yang dilakukan PSI Kota Bandung ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh pengcab PSI kota/kabupaten lain di Jabar,” kata Daud.
(Ageng)