BANDUNG,FOKUSJabar.id: Nama Susi Pudjiastuti dan Atalia Praratya muncul sebagai kandidat alternatif calon Gubernur (cagub) atau Wakil Gubernur (cawagub) Jawa Barat pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Hal itu terungkap dalam hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC). Keduanya masuk muncul dalam beberapa kategori simulasi penelitian.
Lembaga IPRC melakukan survei cagub alternatif jika Ridwan Kamil tidak ikut ambil bagian dalam kontestasi politik Pilgub Jabar.
Elektabilitas Susi Pudjiastuti yang merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 berada di urutan enam (3,9 persen), mengalahkan nama populer semacam Dessy Ratnasari atau ketua partai politik, yakni Ono Surono (ketua PDIP Jabar), Saan Mustopa (Ketua NasDem Jabar), dan Mochamad Iriawan (Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra).
Sedangkan elektabilitas Atalia Praratya bertengger di urutan ketiga (5,8 persen). Posisinya di bawah Dedi Mulyadi (46 persen), Dede Yusuf (14,8 persen). Elektabilitas istri dari Ridwan Kamil ini mengalahkan Uu Ruzhanul Ulum (4,3 persen), atau Ahmad Syaikhu (4,2 persen).
Direktur Eksekutif IPRC, Firman Manan mengatakan dalam survei ini, mengambil sampel sebanyak 1.200 orang dengan metode penarikan sampel melalui multistage random sampling, dengan margin of error rata-rata sebesar 2,87 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei sendiri dilakukan di 18 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Barat pada 1-7 April 2023 dimana warga yang sudah mempunyai hak pilih atau berumur 17 tahun atau lebih diwawancarai secara langsung (tatap muka) dengan menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih.
BACA JUGA: KPK Perpanjang Masa Penahanan Yana Mulyana
“Ibu Susi (Pudjiastuti) ini muncul ke permukaan meski arah politiknya belum jelas. Ini potensi. Tapi, belum jelas arahnya. Sempat bertemu dengan Prabowo Subianto (Ketua Umum Gerindra) tapi, akhirnya Mochamad Iriawan yang mendapatkan posisi strategis setelah menjadi kader Gerindra,” kata dia, Kamis (4/5/2023).
“Bu Atalia juga sama dari sisi potensi, karena terasosiasi dengan Ridwan Kamil. Mungkin kalau sudah mendapat endorse politik, elektabilitasnya bisa berpengaruh lagi. Tapi beliau belum memutuskan langkah politiknya juga,” ia melanjutkan.
Menurut dia, penelitian itu adalah simulasi jika Ridwan Kamil tak ambil bagian dalam Pilgub Jabar. Jika Ridwan Kamil ikut dalam Pilgub Jabar, maka potensi menang sangat tinggi ditunjang oleh elektabilitas, popularitas dan kepuasan publik.
“Ridwan Kamil berada di peringkat pertama dengan 51,3 persen. Di urutan kedua ada nama Dedi Mulyadi dengan 21,2 persen. Ridwan Kamil sebagai Gubernur Petahana unggul secara signifikan dibandingkan dengan calon Gubernur lain,” ucap dia.
Sementara itu, Direktur Komunikasi IPRC, Feri Kurniawan menilai fenomena Susi dan Atalia yang hadir dalam peta persaingan survei menunjukkan sejumlah hal. Di antaranya kejenuhan publik dengan calon dari partai politik.
“Susi ini figur ini cukup mendekati dalam konteks yang bisa membenahi ekonomi (latar belakangnya pengusaha). Komunikasinya baik. Dalam tingkat popularitas beliau cukup dikenal. Akan menjadi kuda hitam, bagaimana partai berkomunikasi ini akan menjadi cagub alternatif beneran,” terang dia.
“Tapi sosok susi ini berada di elektabilitas rendah. Bagaimana mengkonversi menjadi popularitas,” pungkasnya.
(Agung)