TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Angka pengangguran di Kota Tasikmalaya mencapai angka 6,62 persen, yang kemudian menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai daerah dengan pengangguran yang tinggi di Jabar.
Dengan demikian Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya harus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran di Kota Tasikmalaya agar tidk terus bertambah.
Kepala Disnaker Kota Tasikmalaya Dudi Holidi mencatat, 6,62 persen atau setara dengan 22.942 warga Kota Tasikmalaya merupakan pengangguran terbuka.
BACA JUGA: Pj Wali Kota Tasikmalaya Kesal Banyak TPS Liar Pasca Lebaran
“Tingginya pengangguran di suatu daerah, akan berdampak terhadap inflasi termasuk tingkat daya beli masyarakat ,akan menurun,” kata dia.
Ia pun mengaku, berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi angka pengangguran diantaranya dengan meningkatkan kompensasi angkatan kerja.
“Kompetensi terus ditingkatkan bagi para angkatan kerja, agar mereka mampu mandiri, membuka usaha sendiri agar tidak tergantung kepada dunia usaha atau mengandalkan lowongan kerja,” ucap Holidi.
Menurutnya, angkatan kerja ini perlu meningkatkan kompetensi melalui pelatihan-pelatihan seperti kursus menjahit, perbengkelan, pelatihan barista serta penempatan kerja, sehingga mereka sudah siap di dunia kerja.
“Pemerintah merangkul berbagai dunia usaha dan perusahaan untuk menyalurkan angkatan kerja yang sudah dibekali kompetensi, ada yang salurkan ke Bekasi, Cirebon, Jepang,” kata dia.
Untuk diketahui, angkatan kerja di Kota Tasikmalaya tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja atau dunia usaha, ini salah satu penyebab tingginya angka pengangguran.
(Seda/Anthika Asmara)