BANDUNG,FOKUSJabar.id: Untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam menyambut bonus demografi di tahun 2030, Lazada Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah menggelar Pelatihan Kewirausahaan Digital melalui program ‘Naik KeLaz’ bagi siswa SMK di Bandung Raya, Kamis (2/3/2023). Pelatihan tersebut dihadiri lebih dari 700 siswa SMK di wilayah Bandung Raya.
Berdasarkan studi Lazada 2021 bertajuk ‘Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia’, bonus demografi ini akan memunculkan 3,7 juta pekerjaan baru yang berarti menciptakan peluang bagi praktik dan keahlian kerja yang bertransformasi. Meski terjadi lonjakan jumlah talenta, studi yang sama mengemukakan jika kebanyakan talenta tersebut belum siap karena kurangnya kesadaran untuk beradaptasi dan mempelajari keterampilan baru, khususnya untuk pekerjaan yang terus memerlukan transformasi.
Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, meski terjadi perbaikan pada kondisi pengangguran di Indonesia, lulusan SMK masih menyumbang tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi per Agustus 2022 yakni sebesar 9,42 persen dibanding lulusan jenjang pendidikan lainnya. TPT sendiri menjadi indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. Di sisi lain, pemerintah sedang gencar-gencarnya merevitalisasi kapasitas guru dan fasilitas sekolah untuk mendorong insan-insan vokasi menjadi wirausahawan pencipta lapangan kerja.
“Karena itu, Lazada hadirkan program ‘Naik KeLaz’ bagi siswa SMK di wilayah Bandung Raya untuk mendorong pengembangan talenta yang terampil serta siap kerja ataupun siap berwirausaha di industri ekonomi digital masa depan. Pelatihan Naik KeLaz ini berada di bawah payung Gerakan AKAR (Akselerasi Karya Rakyat) Digital Indonesia, sebuah inisiatif pemberdayaan talenta dalam ekosistem ekonomi digital di Lazada khususnya di bidang kewirausahaan digital,” kata Direktur Eksekutif Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo.
Pelatihan kewirausahaan digital untuk siswa vokasi ini, kata Ferry, terlaksana melalui kolaborasi antara Lazada dan Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia serta didukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
Perekonomian digital Indonesia yang terus berkembang, tambah Ferry, menciptakan peluang besar bagi setiap orang untuk bertumbuh di ekosistem ekonomi digital. Melalui inisiatif Naik KeLaz yang telah kedua kali digelar bagi siswa SMK di Bandung, pihaknya ingin mendorong pengembangan kapasitas dan kapabilitas anak muda Indonesia.
“Khususnya para insan vokasi ini agar bisa berdaya saing, mampu berkompetisi, serta menjadi pencipta lapangan kerja di era digital saat ini,” dia menerangkan.
Pelatihan Naik KeLaz untuk siswa SMK tersebut digelar secara hibrida di SMK Negeri 9 Bandung dan diikuti sekitar 700 orang siswa SMK di wilayah Bandung. Pembicara ahli Lazada, LazStar Trainer atau pembicara dari penjual sukses di Lazada serta pembicara ahli eksternal lainnya hadir dan memberikan pemaparan mengenai kewirausahaan digital.
“Para siswa pun diberikan pembekalan materi mengenai Affiliates, sebuah program yang memberikan kesempatan kepada individu untuk mendapatkan komisi dari hasil penjualan melalui tautan (link) yang disebar melalui akun media sosial individu tersebut,” kata dia.
Program Affiliate ini membuka peluang kepada para siswa SMK partisipan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari ekosistem ekonomi digital di Lazada. Dengan mekanisme yang sederhana, para siswa yang memiliki jaringan pertemanan luas dan aktif di media sosial bisa mendapatkan komisi yang menarik dengan hanya membagikan link pembelian produk di Lazada.
Program Affiliate Lazada menawarkan komisi untuk setiap produk yang terjual melalui link yang dipromosikan para affiliator. Besaran komisi yang didapat pun akan berbeda, tergantung dari kategori produk yang dipromosikan serta bisa mencapai puluhan persen dari harga produk yang terjual. Keterbukaan mekanisme dari program ini pun memungkinkan para affiliator untuk memantau komisi yang mereka dapatkan melalui dashboard Afiliasi di platform Lazada.
“Dengan dukungan teknologi terkini, kami terus mengembangkan ekosistem Lazada agar bisa terus berinovasi dan membuka kesempatan ekonomi seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia. Siapapun bisa bergabung menjadi talenta ekonomi digital di Lazada, termasuk diantaranya dengan mengikuti program Affiliate Lazada,” Ferry menjelaskan.
Ferry menambahkan, Lazada sudah sejak lama berfokus pada upaya pengembangan talenta muda Indonesia yang dilaksanakan diantaranya melalui Gerakan AKAR Digital Indonesia. Pelatihan untuk siswa SMK pun menjadi salah satu inisiatif Lazada yang direncanakan untuk dilaksanakan secara reguler, selain dari pelatihan rutin untuk para pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya.
“Kami berharap seluruh upaya pengembangan kewirausahaan ini bisa mendorong masyarakat Bandung, tak terkecuali para siswa SMK, untuk memanfaatkan peluang yang ada di ekosistem ekonomi digital. Kami akan terus melanjutkan komitmen untuk memberdayakan talenta muda dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang inklusif,” Ferry menegaskan.
BACA JUGA: Gula Aren Langkaplancar Pangandaran Sulit Dicari
Plh. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Chairul Saleh, SH., LL.M. mengapresiasi langkah Lazada yang fokus pada pengembangan SDM berkualitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Pasalnya, era digitalisasi saat ini menjadikan industri terus berkembang secara dinamis dan talenta Indonesia diharapkan bisa beradaptasi dan tetap berdaya saing.
“Siswa harus didorong untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensinya agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan industri. Kami harap kolaborasi Lazada dan pemerintah dalam program Naik KeLaz ini bisa mendorong talenta muda Indonesia, termasuk para siswa vokasi, untuk memiliki pola pikir bertumbuh serta terus mengembangkan jiwa dan semangat kewirausahaannya agar kelak bisa menjadi talenta pencipta lapangan kerja dan pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia,” kata Chairul.
(Ageng)