JAKARTA,FOKUSJabar.id: Joko Widodo (Jokowi) kembali menyatakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dicabut.
Hal itu ia sampaikan dalam acara pengarahan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
“Saya ingin mengingatkan kembali, bahwa PPKM telah dicabut di akhir 2022 yang lalu. Jadi, kalau tadi Pak Gubernur Kaltim menyampaikan yang pakai masker itu dianggap agak sakit, gak salah Pak Gubernur, karena memang PPKM sudah dicabut,” kata Jokowi, Kamis (23/2/2023).
BACA JUGA: PKS Bakal Deklarasi Dukung Anies Baswedan Capres di Pemilu 2024
Saat ini, kata dia, penggunaan masker di luar ruangan juga tidak wajib.
“Jadi, apalagi di luar ruangan, sudah tidak wajib pakai masker. Tetapi di dalam ruangan, kalau ada yang masih pakai masker juga diperbolehkan, demi kesehatan,” kata dia, melansir IDN.
Jokowi berharap dengan dicabutnya PPKM, ekonomi Indonesia bisa meningkat di tahun 2023. Ia mendorong seluruh kepala daerah untuk bisa meningkatkan konsumsi rumah tangga di wilayah masing-masing.
“Kewajiban para gubernur adalah bagaimana menjaga agar konsumsi rumah tangga itu terjaga dan meningkat. Kita tahu di 2022 konsumsi masyarakat, konsumsi rumah berada di angka 4,93. Dan kita harapkan di 2024 nanti bisa muncul angka 5,4 persen,” katanya
“Kalau ini terjadi, pertumbuhan ekonomi otomatis akan juga ikut naik,” sambungnya.
Jokowi menyampaikan, tabungan masyarakat yang ada di bank ada Rp690 triliun. Dana tersebut belum dibelanjakan oleh masyarakat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pemerintah daerah sebaiknya menggelar sejumlah prgogram agar masyarakat mau mengeluarkan uangnya. Hal itu dilakukan agar transaksi ekonomi terus berjalan.
“Sehingga kemarin saya sudah titip ke Kapolri, sekarang saya ketemu para gubernur, wakil gubernur dan sekda, untuk izin-izin masalah ini jangan ada yang dihambat. Karena menyangkut belanja masyarakat yang tadi ditahan Rp690 triliun tadi, biar itu keluar, belanjakan, gak apa-apa untuk nonton konser misal, nonton sepak bola, dia akan spending masyarakat itu,” ujar dia.
(Agung)