BANDUNG,FOKUSJabar.id:Terminal Leuwipanjang Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) bakal menggunakan sistem tiket online.
Proyek moderenisasi tersebut ditargetkan bisa berioperasi sebelum lebaran 2023.
C-ITS Development Team Manager PT Networks Indonesia Aku (PT NIA), Lee Gukcheong mengatakan, sistem terminal di Indonesia pembelian tiketnya masih manual. Sehingga ini menjadi salah satu proyek pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea Selatan untuk melakukan terobosan.
BACA JUGA: Jaga Estetika, Pemkot Bandung Tertibkan Kabel
“Kami membuat sistem modernisasi untuk terminal dengan akan adanya sistem penerbitan tiket secara online. Jadi, sekarang kan kalau penumpang mau membeli tiket harus datang ke terminal, nah nanti sudah bisa secara online dan dapat dibeli di mana saja. Seperti tiket pesawat atau KAI,” kata Lee Gukcheong di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung, Selasa (21/2/2023).
Lee menyebut, sistem tiketing ini mekanismenya menggunakan aplikasi atau dapat melalui website.
Sistem tersebut sudah diterapkan di Terminal Kampung Rambutan Jakarta. Sedangkan untuk wilayah Jawa Barat, Kota Bandung menjadi yang pertama dan untuk Asia sudah diterapkan pula di Thailand.
“Kami pilih Leuwipanjang karena terminal ini paling penting di Jabar. Nantinya kios mesin akan dipasang di terminal dan bakal ada LED untuk jadwal bus. Jadi, sekarang itu kan kalau penumpang ingin tahu jadwal bus harus ke loket bus dan bertanya ke karyawan, tapi nanti kalau sudah ada sistem, mereka (penumpang) bisa mengecek tujuan berangkatnya di papan,” ucapnya.
Rencananya, sistem tiket online ini bakal dimulai sebelum lebaran tahun ini dengan nama aplikasinya adalah smart to terminal.
Kepala Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat mengaku menyambut baik adanya rencana modernisasi terminal yang mendapat hibah dari pemerintah Korea Selatan (Korsel) yang bisa menjadi salahsatu upaya mereka dalam mengembangkan dan meramaikan Terminal Leuwipanjang.
BACA JUGA:
Narapidana Lapas Kota Banjar Dicetak Jadi Barista
“Ya kami sih menyambut baik, apalagi Leuwipanjang ini kan terminal terbesar di Jabar. Jadi, tujuan modernisasi dari Korea Selatan itu penting untuk pengembangan terminal,”kata Asep Hidayat.
Oleh karna itu, pihaknya pun mengundang para PO bus untuk mendapatkan pelatihan terkait tata cara mempergunakan sistem IT-nya agar dapat dipergunakan di lapangan dan fasilitas komputer semuanya diberkan pihak Korsel.
“Mudah-mudahan bisa menguntungkan dari pihak PO bus yang memudahkan penumpang untuk pesan tiket, karena nanti ada aplikasinya dan terjadwal bus-bus yang bersiap berangkat dari Terminal Leuwipanjang,”ujarnya.
Asep pun mengimbau kepada pengelola PO bus agar berangkat di Terminal Leuwipanjang sehingga tak memenuhi badan jalan. Dia pun meminta PO bus agar tak menaikkan dan menurunkan penumpang di tol.
“Ya itu mungkin upaya kami agar meramaikan terminal sehingga penumpang kembali naik dari terminal. Kami pun bakal membuka layanan Samsat dengan sistem cashless atau online dengan tujuan terminal bisa ramai tak lagi sepi atau dikatakan terminal berhantu,” ucapnya.
(Yusuf Mugni/Anthik Asmara)