BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar Ridwan Kamil secara resmi meluncurkan Gerakan Budaya Gastronomi Jawa Barat pada acara Mother Chef Academy yang diselenggarakan oleh Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat bekerja sama dengan Catering Cademy, Sabtu (18/2/2023) di Youth Centre Arcamanik Kota Bandung.
“Kuliner adalah bagian dari budaya yang melekat pada masyarakat. Melalui inovasi-inovasi yang dilakukan, kuliner menjadi ciri khas budaya masyarakatnya. Jawa Barat sebagai daerah yang kaya akan beragam bahan pangan memiliki banyak hasil olahan makan . Dengan bangga, Gerakan Budaya Gastronomi Jawa Barat, saya dicanangkan,” ujar gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini.
Emil mengungkapkan, melalui Gerakan Budaya Gastronomi (Gegas)Jawa Barat ini masyarakat diharapkan mengutamakan penggunaan bahan pangan lokal yang ada di Jabar. “Insyaa Allah, melalui Gegas ini, kita akan membuat makanan yang sehat, lokal bahannya, global skalanya,” ujar Emil.
Di tempat yang sama, Ketua Harian KPED Jabar, Ipong Witono mengungkapkan, melalui Gegas ini, Jabar erupaya mengurangi ketergantungan bahan pangan dari luar negeri. “Dengan kembali pada sumber bahan pangan lokal, kita bisa mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor dan mengutamakan produk bahan pangan lokal. Kita memiliki banyak sumber daya yang bisa menjadi subtitusi bahan pangan impor,” ujar Ipong.
BACA JUGA: Gastronomi Bisa Tekan Inflasi
Selain mengurangi bahan pangan impor, Ipong mengungkapkan, penggunanaan bahan lokal akan meningkatkan daya saing UMKM karena memiliki bahan produksi yang lebih murah. Efeknya, UMKM akan bisa berkembang dengan sehingga perekonomian nasional bisa bertumbuh.
“Gastronomi ini juga bisa mendukung peningkatan pariwisata karena kuliner merupakan bagian dari kepariwisataan, bahkan menjadi daya tarik wisata. Dengan bioiversity yang kaya, Indonesia adalah dapur gastronomi terbesar di dunia dan akan menjadi daya tarik wisata,” ujar Ipong.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyambut baik peluncuran Gegas ini. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto menilai, Gerakan Budaya Gastronomi akan bisa menjadi kunci menuju kemandirian pangan. “Kami mendukung penuh Gegas yang digagas oleh KPED Jabar,” ujarnya
MCA
Peluncuran Gegas diisi dengan berbagai lomba penataan masakan beubeutian, jajanan pasar, dan nasi gurih. Lomba diikuti 60 peserta yang menampilkan berbagai penataan yang menarik.
BACA JUGA: BSOC Ride and Talks Bahas Mitigasi Bencana
Peserta sebelumnya mendapatkan pendidikan secara gratis dari Catering Academy ini meliputi metode masak, penataan masakan, hingga bisninya. Ini merupakan MCA kedua setelah tahun lalu diikuti oleh 750 peserta. Kini, MCA telah memiliki 2700 anggota yang telah dan siap terjun dalam bisnis kuliner di Jabar.
“Dengan kehadiran alumni MCA, semoga pelaku industri katering di Jabar bisa segera bangkit. Untuk itu, kamu perlu arahan dan bimbingan dari Pemprov Jabar supaya bisa verkembang,” ujar ketua Mother Chef Catering Chef Wandi.