BANDUNG,FOKUSJabar.id: Lampu merah di simpang Jalan Soekarno Hatta-Ibrahim Adjie atau dikenal Lampu Merah Samsat menjadi perbincangan warganet karena durasinya yang lama.
Menanggapi hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung melakukan intervensi waktu lewat petugas Area Traffic Management System (ATCS). Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairur Rijal mengatakan, Dishub Kota Bandung bisa menerapkan prioritas waktu lebih lama pada simpang tertentu untuk mengurai kepadatan kendaraan jika dibutuhkan.
Lampu merah simpang Samsat dalam satu siklus 420 detik, dengan rincian dari arah timur 180 detik, selatan 50 detik, barat 75 detik, dan utara 80 detik.
BACA JUGA:Jadi Lampu Merah Terlama di Indonesia, Ini Penjelasan Dishub Kota Bandung
“Namun jika terjadi antrean di simpang tertentu kami bisa berikan prioritas lebih waktu hijaunya agar antrean terurai panjang. Waktu prioritas bagi lalu lintas di kaki simpang yang terdapat antrean disesuaikan di pagi, siang, sore, atau malam hari,” kata Rijal di Taman Dewisartika Kota Bandung Jabar Kamis (9/3/2023).
Berdasarkan data setiap pagi mulai pukul 06.00-09.00 WIB, jumlah kendaraan dari arah timur menuju utara sebanyak 28.900 kendaraan. Sedangkan dari timur ke barat sebanyak 22.792 kendaraan.
“Dari data tersebut dalam tiga jam saja hampir 50 ribu kendaraan bergerak dari timur. Dalam satu kali jumlah siklus 180 detik, hanya 550 kendaraan bisa dialirkan, ini pasti ada perlambatan. Simpang itu sudah sangat jenuh. Tingkat kejenuhan jalan simpang Samsat sudah ada pada level F atau paling rendah. Solusinya kita lakukan intervensi. Volume timur tinggi di pagi hari, kami mengatur intervensi waktu siklus sehingga antrean tidak terlalu mengular ke belakang,” kata dia.
Maka Pemkot Bandung pun berupaya mendorong agar transportasi publik bisa menjadi pilihan utama masyarakat. Tujuannya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
“Macet sumbangsih terbesar dari kendaraan pribadi. Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi umum seperti TMB, angkot dan transportasi publik lainnya,” kata dia.
Untuk diketahui, persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie merupakan titik temu bagi pengendara sepeda motor dari arah Bandung Timur dan Bandung Selatan menuju ke Bandung Kota. Sehingga, mengakibatkan kepadatan volume kendaraan.
(Yusuf Mugni/LIN)