Kamis 12 Desember 2024

Viral! Anak Mantan Jenderal TNI Ganti Pelat Dinas ke Hitam saat Isi BBM

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Sebuah video berisi seorang pemuda yang mengganti pelat dinas TNI Angkatan Darat (AD) dengan pelat hitam saat mengisi BBM viral di media sosial.

Pemuda yang mengenakan masker berwarna putih itu terlihat mengemudikan Suzuki Jimny berwarna hitam. Kemudia, ia mencopot pelat dinas di mobil yang ia kemudikan sambil berdiskusi dengan petugas SPBU.

“Semoga Pak Panglima bisa ngeliat ini. Jadi, orang ini minta diisi Pertalite tapi ditolak karena mobil dinas,” tulis narasi yang tertulis di video viral dikutip pada Kamis, (26/1/2023).

Di video tersebut juga terdengar keluhan dari mobil di belakang pelat dinas itu merekam dan membunyikan klakson.

Lantaran tak diizinkan mengisi BBM bersubsidi, pengemudi mobil dinas terlihat berdiskusi dengan petugas SPBU.

BACA JUGA: Dituduh Culik Anak, Seorang Wanita Dibakar Hidup-hidup di Sorong

“Antre, antre. Ini pelatnya bisa gonta-ganti nih, mantep nih! Ngeyel dia,” kata suara pria di dalam video tersebut.

Pengemudi mobil Suzuki Jimmy akhirnya memasang kembali nomor pelat dinas yakni 90186-32. Belakangan, diketahui pelat nomor itu dimiliki oleh purnawirawan jenderal di TNI AD.

Warganet pun mempertanyakan mengapa bisa purnawirawan jenderal tetap menggunakan pelat nomor dinas.

Kepala Pusat Penerangan Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav), Mayor Kav. Wahyu Nurdin menjelaskan bahwa pelat dinas itu dulu diterbitkan untuk Mayor Jenderal Mindarto.

“Pelat nomor tersebut diterbitkan saat yang bersangkutan masih berdinas aktif di Pussenkav sebagai Pamen Ahli. Terakhir kali pelat tersebut diperpanjang pada 7 Juli 2020 dan masa berlaku nomor tersebut sudah habis sejak Juli 2021,” ungkap Wahyu pada Rabu, (25/1/2023).

Artinya, mobil Suzuki itu dikemudikan dengan kondisi pelat nomor yang sudah tak lagi aktif. Wahyu menjelaskan pelat nomor itu tak lagi diperpanjang karena Mindarto sudah memasuki masa pensiun.

Alhasil, pelat dinas itu kemudian ditarik langsung oleh Kasubditpamlatter, Kolonel Kav Harri Purnomo. Lalu, pelat tersebut diserahkan ke Pomdam III/Siliwangi.

Lebih lanjut, Yonatan sudah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada institusi TNI, khususnya TNI AD. Sebab, menurut Wahyu ada kesalahpahaman saat di SPBU pada (16/1/2023). Akibat perbuatannya, nama institusi TNI ikut menjadi perbincangan di media sosial.

“Dia telah menyampaikan permohonan maaf kepada institusi TNI, khususnya TNI AD,” ungkap Wahyu.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img