spot_img
Jumat 17 Mei 2024
spot_img
More

    Bupati Pangandaran Nyaris Adu Jotos dengan Preman di Tempat Hiburan Malam

    PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata nyaris adu jotos dengan salah seorang keamanan di sebuah tempat hiburan malam. Jeje bahkan dilaporkan karena dituding memukul preman tersebut.

    Informasi yang terhimpun, saat kejadian Jeje sedang melakukan sidak ke tempat hiburan malam yang memaksa buka pada Sabtu (31/12/2022) lalu.

    Padahal sebelumnya tempat hiburan malam itu sudah disegel pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

    Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan, saat Jeje sidak, ada salah seorang oknum yang merobek segel dan membuka paksa tempat hiburan malam.

    BACA JUGA: Polres Pangandaran Bakal Tindak Tegas Penangkap Benur

    “Saat itulah tindakan pak Jeje yang nyaris dengan oknum itu,” kata Luhut melansir detik.com.

    Kejadian itu, kata Luhut, ada yang melaporkan dengan dugaan Bupati Pangandaran melakukan pemukulan terhadap warga.

    “Berdasarkan laporan yang diterima dari anggota itu kejadiannya malam tahun baru sekitar pukul 23.30 WIB,” kata dia.

    Saat ini kasunya masih dalam proses lidik dan belum bisa diungkapkan lebih jauh.

    Dalam laporan polisi yang diterima, warga yang merasa dipukul Bupati Pangandaran itu bernama Nandang Suhendar warga Kedungreji, Desa Wonoharjo, Pangandaran.

    Di tempat terpisah, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata membantah pernyataan dirinya memukul seorang warganya. Dia menjelaskan bahwa saat itu rombongan melakukan sidak. Dirinya bertemu Nandang dan geram karena merobek segel tempat hiburan tanpa izin.

    Jeje menegaskan bahwa saat kejadian tidak ada pemukulan, dirinya hanya mengusap wajah Nandang.

    “Saya sama sekali tidak memukul saudara Nandang atau Ujang Bendo saat melakukan sidak, tapi hanya mengusap mukanya saja agar sadar,” kaat Jeje.

    Kalau cekcok diakuinya itu benar, karena Jeje geram segel yang di pasang dirobek. Padahal yang bersangkutan tidak memiliki wewenang, itu sudah ada pihak yang berwenang.

    Bupati Pangandaran menilai penyobekan segel di tempat hiburan malam itu sudah kelewat batas. Bahkan dirinya membandingkan aksi itu sama saja merobek harga diri pemerintah Setempat.

    “Itu sama saja merobek harga diri pemda,” kata dia.

    BACA JUGA: Istri Bupati Pangandaran Maju di Pileg 2024

    Karena penutupan tempat hiburan itu merupakan salah satu hasil keputusan pemerintah bersama para ulama.

    “Sama saja menjatuhkan harga diri kami bersama pemangku agama yang memutuskan itu,” kata Jeje.

    (Budiana/LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img