BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menitipkan suksesi prestasi olahraga kepada tiga kandidat yang akan menjadi penggantinya. Salah satu target utama yakni mencetak hattrick juara umum pada PON XXI tahun 2024 di Sumatera Utara dan Aceh.
Hal tersebut disampaikan langsung Ahmad Saefudin kepada ketiga calon penggantinya saat Dialog Suksesi Prestasi Olahraga Jawa Barat di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Senin-Selasa (19-20/12/2022). Ketiga calon tersebut yakni Daud Achmad, Arief Prayitno, dan Muhammad Budiana yang akan bersaing pada Musyawarah Olah Raga Provinsi (Musorprov) KONI Jabar di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kamis-Jumat (22-23/12/2022).
Ahmad Saefudin menilai, ketiga calon memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Terlepas dari hal tersebut, calon yang nanti terpilih menggantikan dirinya sebagai Ketua Umum KONI Jabar mengemban tugas utama yang tidak mudah.
“Pertama, mereka harus menjaga soliditas dalam organisasi baik di KONI Jabar maupun dengan cabang olahraga, KONI Kota dan Kabupaten serta badan fungsional. Kemudian, target utamanya yakni mencetak hattrick juara umum di PON,” kata Ahmad kepada wartawan di ruangannya, Selasa (20/12/2022).
Dari hasil diskusi yang dilakukan dengan ketiga calon, Ahmad mengatakan, dirinya ingin mengetahui lebih jelas terkait visi misi dari setiap kandidat. Baik secara organisasi hingga dari sisi pembinaan prestasi yang menjadi target utama.
“Saya mengupas tentang aspek-aspek yang akan dilakukan setiap calon mulai dari sisi kepemimpinan, keilmuan, dan kelembagaan. Tiga hal itu menjadi komponen dasar yang tidak bisa lepas bagi seorang pemimpin di KONI Jabar, setidaknya itu yang saya rasakan. Tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya kedepan. Setiap orang punya jiwa kepemimpinan, tapi pemimpin seperti apa? Visi misinya seperti apa? Lalu apa yang dipimpinnya?,” kata dia.
Jika seorang pemimpin tidak memiliki dasar keilmuan, lanjut Ahmad, maka akan susah untuk merancang sesuatu serta sulit untuk mengumpulkan sumber daya untuk membangun organisasi tersebut. Tanpa didasari keilmuan, maka akan sulit seorang pemimpin untuk mengelola sesuatu atau menghadirkan sumber daya manusia yang bisa melakukan itu.
Lalu dari sisi kelembagaan, Ahmad menerangkan jika seorang pemimpin tidak mungkin bisa bergerak sendiri. Komunikasi maupun kolaborasi harus bisa dilakukan dengan baik dengan orang lain dalam kelembagaan maupun dengan stakeholder terkait lain.
“Saya sangat mengapresiasi animo para calon Ketua Umum KONI Jabar yang bisa menjelaskan dengan detail tentang apa yang akan dilakukannya nanti. Dari tiga aspek tadi, masing-masing punya plus minusnya. Jadi kalau memungkinkan, saya berharap mereka semua bersatu dan berkolaborasi saling melengkapi untuk bersama-sama membangun olahraga di Jabar ini lebih baik lagi,” Ahmad menuturkan.
BACA JUGA: Soal Suksesi Kepemimpinan KONI Jabar, Pakar Tata Negara: Pilih yang Jelas Track Recordnya
Dialog dengan ketiga calon Ketua Umum KONI Jabar, kata Ahmad, menjadi media untuk melihat visi dan misi dari masing-masing kandidat. Bukan karena unsur kedekatan, sehingga pemilik suara bisa memilih dengan leluasa dan lebih bijak.
“Siapapun nanti yang terpilih menjadi ketua umum diharapkan bisa menggandeng calon lain dan jangan sampai menimbulkan gesekan-gesekan. Ingat ada atlet dan pelatih yang harus diperhatikan dan mereka itu tidak ikut-ikutan dalam permasalahan pemilihan ini. Bagaimana para atlet bisa latihan dengan baik, mendapat dukungan penuh saat bertanding, hingga saat mereka sudah selesai. Itu yang harus dipikirkan, karena mereka lah yang sebenarnya menjadi ujung tombak keberhasilan Jabar di PON,” Ahmad menegaskan.
(Ageng)