JAKARTA,FOKUSJabar.id: Ahli Poligraf dari Polri, Aji Febrianto Ar-Rosyid mengatakan, tes poligraf terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E jujur mengakui menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Hal itu diungkap dalam sidang terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).
Awalnya, jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan soal skor para terdakwa setelah menjalani tes poligraf.
BACA JUGA: Putri Candrawathi Menangis Dipaksa 2 Penyidik Pria Cerita Kekerasan Seksual Yosua
“Tadi saudara menggunakan metode skoring atau penilaian terhadap para terdakwa. Terhadap kelimanya menunjukkan skor berapa?”
“Macam-macam, Bapak FS nilai totalnya minus 8 (bohong), Putri minus 25 (bohong), Kuat Ma’ruf dua kali pemeriksaan, yang pertama hasilnya plus 9 (jujur) dan kedua minus 13 (bohong), Ricky dua kali juga, pertama plus 11 (jujur), kedua plus 19 (jujur), Richard plus 13 (jujur),” kata Aji, melansir IDN.
“Dari skoring yang Anda sebutkan itu menunjukkan indikasi apa? Bohong, jujur atau antara bohong dan jujur?”
“Untuk hasil (+) NDI, tidak terindikasi berbohong,” ujar Aji.
“Kalau Sambo terindikasinya apa?”
“Minus, terindikasi berbohong, kalau PC terindikasi berbohong. Kalau Kuat, jujur dan terindikasi berbohong. Jadi mohon izin saudara Kuat kita melakukan dua pemeriksaan dengan isu yang berbeda, ada dua pertanyaan,” ujar Aji.
“Kalau pertanyaan pertama indikasinya apa?”
“Jujur.”
“Apa pertanyaannya?”
“Untuk saudara Kuat pertanyaannya adalah ‘kamu memergoki persetubuhan ibu PC dan Yosua?”
“Apa jawabannya?”
“Jujur.”
“Berarti apa?”
“Tidak memergoki,” kata Aji.
“Tidak melihat ya?”
“Iya” ujarnya.
“Indikasi kedua apa pertanyaannya?”
“Untuk saudara Kuat apakah kamu melihat Sambo menembak Yosua? Jawabannya Kuat tidak, itu hasilnya berbohong,” kata Aji.
“Kalau untuk terdakwa Ricky?”
“Untuk saudara Ricky pertanyaannya sama kaya Kuat. Hasilnya dua-duanya jujur,” kata Aji.
“Apa pertanyaannya?”
“Yang pertama berkaitan dengan saudara Ricky apakah seseorang menyuruhmu mengambil senjata Yosua? Kemudian yang kedua apakah melihat Sambo tembak Yosua?”
“Yang pertama indikasinya apa?”
“Jujur.”
“Berarti Pak Sambo menembak?”
“Ricky tidak melihat Sambo menembak,” kata Aji.
“Si terdakwa bharada E?”
“Untuk Richard pertanyaannya apakah kamu memberikan keterangan palsu kamu menembak Yosua?”
“RE jawab tidak dan jawabannya jujur, RE ini menembak Yosua,” kata Aji.
(Agung)