Kamis 12 Desember 2024

BMKG: Ada 420 Gempa Susulan di Cianjur hingga 8 Desember

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa susulan sebanyak 420 kali di Cianjur hingga 8 Desember 2022.

Pusat gempa Cianjur pertama kali terjadi pada 21 November 2022 dengan magnitudo (M) 5,6.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa yang terjadi di Cianjur bersifat tektonik kerak dangkal.

“Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa, hingga hari Kamis, 8 Desember 2022, pukul 12.00 WIB, telah terjadi sebanyak 402 kali gempa susulan,” kata Daryono.

BACA JUGA: Polri Beri Penghargaan ke Korban Tewas Bom Bunuh Diri, Aipda Sofyan

Daryono mengatakan, kekuatan gempa susulan hingga 8 Desember 2022 semakin menurun. Dia berharap, tak ada lagi gempa susulan terjadi, sehingga aktivitas warga seperti pembangunan rumah yang rusak dapat segera dilakukan.

“Frekuensi kejadian susulan semakin jaran, magnitudo terbesar 4,3 dan terkecil magnitudo 1,0,” kata dia, seperti dilansir IDN.

Lebih lanjut, Daryono menerangkan, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab kerusakan akibat gempa di Cianjur. Pertama, pusat gempa berada di kedalaman dangkal.

Kemudian yang kedua, lokasi permukiman yang berada di tanah lunak. Menurutnya, tanah lunak itu biasanya berada di area perbukitan.

“Ketiga, struktur bangunan yang tidak memenuhi standar,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dana bantuan ke warga Cianjur, Jawa Barat yang rumahnya rusak akibat gempa. Pada tahap awal, ada 8.100 rumah rusak yang sudah diverifikasi untuk mendapat bantuan.

“Bapak/ibu harus tahu, rumah yang rusak itu 53 ribu di seluruh Cianjur dan bapak/ibu semuanya beruntung pertama kali yang mendapatkan karena sudah terverifikasi, 8 ribu yang sekarang ini hadir,” ujar Jokowi, Kamis (8/12/2022).

“Ini adalah hanya sebagian dari 53.408 rumah rusak yang ada. kalau ini berjalan, saya akan ngurusin yg lain, ada fasilitas kesehatan yang rusak,” sambungnya.

Jokowi mengatakan, pemerintah juga akan mengurus puskesmas, rumah sakit, tempat ibadah. Menurutnya, ada 272 tempat ibadah yang rusak.

“Fasilitas pendidikan madrasah, SD, SMP, SMA ada 540. Ini juga harus kita urus. Banyak sekali, yang kita urus ini banyak sekali, bukan hanya urusan rumah yang rusak, belum jembatan, banyak sekali. Jadi, agar kita semuanya paham apa yang diurus itu banyak sekali,” kata dia.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img