BANDUNG,FOKUSJabar.id: Peristiwa bom bunuh diri terjadi di halaman Polsek Astana Anyar pada Rabu, (7/12/2022) pukul 08.20 WIB. Akibat ledakan tersebut 11 orang menjadi korban, yakni 10 anggota Polri, dan seorang warga.
Satu orang anggota Polri meninggal yakni Aiptu Sofyan dan 9 orang luka. Selain itu ada seorang warga yang tengah melintas bernama Nur Hasanah menjadi korban luka ringan dalam kejadian ledakan ini.
Kapolda Jabar Irjen. Pol. Suntana mengatakan, telah terjadi ledakan saat anggota sedang melakukan apel pagi. Pelaku ada di dalam dan memaksa mendekati anggota yang sedang apel.
Baca Juga: Satu Orang Polisi Meninggal akibat Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar
Beberapa anggota sempat menahan pelaku, tapi terus merangsek masuk sambil mengacungkan sebuah pisau. Setelah itu tiba-tiba terjadi ledakan.
“Pelaku membawa dua bom. Satu sudah meledak, satu lagi belum sempat meladak. Kalau dari TKP, serpihannya memang berupa paku payung. Pengembangan bahannya dari mana tim identifikasi akan menyampaikannya. Kami sudah melaksanakan sterilisasi dan memastikan Mako Polsek Astanaanyar dalam keadaan clear dan tidak ada lagi bahan peledak yang khawatir akan meledak,” kata Suntana di lokasi kejadian.
Sampai saat ini, polisi masih melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) berupa pemeriksaan lokasi, sidik jari untuk memastikan identitas pelaku bom bunuh diri ini.
“Data pelaku sedang kami identifikasi dan akan kami cross check dengan hasil sidik jari yang akan kami dapatkan sesudah kegiatan ini,” ucapnya.
Baca Juga: Akibat Ledakan Bom di Astana Anyar Bandung, 1 Meninggal 9 Orang Luka
Suntana menyebut, sudah mengamankan barang bukti yakni sebuah motor yang milik pelaku berwarna biru dengan plat nomor AD dan mengamankan motor tersebut. Ada tulisan bernada teror di sebuah kertas yang menempel di bagian depan motor tersebut.
“Tulisannya, KUHP merupakan produk hukum kafir. Mari kita berantas penegak hukum. Sedang kami dalami akan kami identikan dengan sidik jari. Plat nomornya AD wilayah Surakarta,” ujarnya.
(Yusuf Mugni/Erwin)