JAKARTA,FOKUSJabar.id: Mantan Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Ferry Mursyidan Baldan, dikabarkan meninggal dunia, Jumat (2/12/2022).
Kabar tersebut beredar di media sosial, salah satunya disampaikan oleh Wakil Menteri ATR/BPN periode saat ini, Raja Juli Antoni, di akun Twitter pribadinya.
“Innalillahi wainnailaihi rajiun, telah meninggal dunia Bapak Ferry Mursyidan Baldan (Menteri ATR/BPN Periode 27 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016), semoga wafat dalam husnul khotimah.Aamiin YRA,” tulis Raja Juli, Jumat siang.
Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui penyebab meninggalnya eks politikus Golkar dan NasDem tersebut.
BACA JUGA: Rizieq Shihab Minta Massa Reuni 212 Tak Datangi Rumahnya
Sejumlah politikus pun mengucapkan ucapan belasungkawa melalui akun media sosial.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menyampaikan dukanya melalui akun Twitter @budimansudjatmiko. Dia mendoakan supaya Ferry mendapat tempat yang lapang di sisi Allah SWT.
“Innalilahi wainnailahi rajiun, telah berpulang ke rahmatullah sahabat kita. Ferry Mursyidan Baldan, hari ini di Jakarta. Semoga diampuni dosa-dosanya,” kata Budiman, seperti dilansir IDN.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga menyampaikan duka mendalam atas kepulangan koleganya tersebut. Dedi mendoakan keluarga bisa tabah dan ikhlas atas kepergian Ferry.
“Duka mendalam kami sampaikan atas meninggalnya kang Ferry Mursyidan Baldan. Beliau agar diberikan tempat terbaik menurut Allah SWT, diampuni segala dosa dan mendapatkan surga. Semoga pihak yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan ketabahan,” ucap dia.
Selain Dedi, anggota Partai Golkar lainnya Fahira Idris melalui akun Twitter pribadi @fahiraidris memanjatkan doa atas berpulangnya Ferry Mursyidan Baldan.
“Innalilahi wainnailahi ra’jiun, Allahummagh firlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu. Turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya sahabatku, Bang Ferry Mursyidan Baldan. Insyalah almarhum husnul khotimah, diterima di sisi Allah SWT,” kata Fahira.
Ferry Mursyidan sebelumnya mengawali karir politik di Partai Golkar sebelum memutuskan bergabung dengan Partai NasDem pada 2012.
(Agung)


