BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat terus memantau aktifitas sebagian besar perdagangan dan industri di wilayah gempa Cianjur.
Kepala Disperindag Jabar Iendra Sofyan mengatakan dari pemantauan pihaknya sejak bencana terjadi, aktifitas jual beli terutama di sejumlah pasar tradisional masih bisa berjalan.
Meskipun dari 22 pasar yang ada di Cianjur, enam pasar yakni Pasar Rakyat Cipanas; Pasar Rakyat Ciranjang; Pasar Cigombong; Pasar Warungkondang; Pasar Muka dan Pasar Induk Cianjur terdapat laporan kerusakan.
BACA JUGA: Puluhan Buruh Geruduk Kantor Wali Kota Bandung, Minta UMK Naik 10 persen!
“Perdagangan di pasar tidak ada masalah, dari sisi kerusakan bervariasi namun tidak ada pasar yang roboh. Pantauan kami di kecamatan yang terdampak berat aktifitas jual beli masih belum normal, karena masih fokus pada penanganan bencana,” katanya dihubungi di Bandung,Kamis (1/12/2022).
Menurutnya di luar enam pasar yang terdampak, aktifitas jual beli di kecamatan yang tidak terdampak berat akibat gempa bumi dipastikan tetap berjalan normal. “Yang tidak terdampak berat masih normal,” katanya.
Dari laporan Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jabar, tercatat kerusakan ruko, toko dan kios ada sebanyak 218 unit dimana kerusakan paling banyak terjadi di Pasar Cipanas sebanyak 132 kios.
Sementara fasilitas umum yang rusak di pasar terbanyak di Warungkondang dengan 3 fasiltas, dan 10 kantor pasar rusak.
“Total ada 218 kios rusak, tiga fasum, dan 10 kantor pasar,” tuturnya.
Meski begitu, aktifitas perdagangan di pasar lain dipastikan tetap berjalan dengan baik, mengingat pasar yang ada di Cianjur juga turut menjadi tujuan donatur atau relawan untuk membeli bantuan bagi para korban gempa.
Sama halnya dengan aktifitas industri, Iendra memastikan industri di Cianjur sudah berjalan normal karena tidak berada di wilayah terdampak gempa. “Industri normal. Sudah berjalan seperti biasa,” ujarnya.
Disperindag Jabar sendiri sudah mendirikan Posko Bersama di tiga desa yakni Mekarjaya, Kutawaringin, dan Pademangan Kecamatan Mande, Cianjur. Mengampu 12 desa, Iendra bersyukur di wilayah tersebut tidak ada korban jiwa dari gempa besar yang terjadi dua pekan lalu.
“Ada bangunan yang rusak atau ambruk, tapi tidak seberat kecamatan lain. Di Mande, hanya dua desa yang agak berat, Mekarjaya dan Kutawaringin desa lainnya insyaallah aman,” tuturnya.
Namun dari pemantauan pihaknya juga dialog dengan warga terdampak di Mande, ada sejumlah kebutuhan spesifik yang diperlukan saat ini yakni tenda dan kebutuhan anak-anak dan bayi seperti popok.
“Kalau sembako dan logistik aman, sudah banyak,” katanya.
Disperindag Jabar sendiri terus mendistribusikan dan mengkoordinasikan kebutuhan-kebutuhan para pengungsi yang ada di Kecamatan Mande.
Iendra juga memastikan pihaknya terus melakukan pendataan di lapangan guna mendapatkan keterangan lebih lengkap terkait dampak gempa.
(Agung)