spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    KCD Pendidikan VIII Rapatkan Barisan Tolak Perundungan

    SUMEDANG,FOKUSJabar.id: SMA, SMK dan SLB yang berada di lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VIII Jawa Barat (Jabar) merapatkan barisan menolak aksi perundungan. 

    Hal tersebut dipertegas melalui Deklarasi dan Penandatangan Komitmen Gerakan Anti Perundungan di SMAN 1 Cimalaka, Jalan Raya Tanjungkerta, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, Selasa (21/11/2022).

    Deklarasi dan Penandatangan Komitmen Gerakan Anti Perundungan ini dilkuti oleh Ketua OSIS dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dari masing-masing sekolah pada satuan pendidikan di lingkungan KCD Pendidikan Wilayah VIII Jawa Barat.

    BACA JUGA: KCD Pendidikan Wilayah VIII Ciptakan Pabrik Oksigen di Ratusan Sekolah

    Kepala KCD Pendidikan Wilayah VIII Jawa Barat Drs Dahyar mengatakan pihaknya merasa perlu mengajak warga sekolah untuk bersama-sama melawan aksi perundungan.

    “Gerakan Anti Perundungan yang kita lakukan juga dalam rangka penguatan pendidikan karakter siswa. Dari 98 sekolah yang terlibat itu diwakili oleh Waka Kesiswaan dan Ketua OSIS,” ujar Dahyar.

    Dahyar berharap konsistensi siswa dalam menolak perundungan tidak hanya di lingkungan sekolah saja. Namun sikap tersebut harus ditunjukan pula dalam keseharian ketika di luar sekolah. 

    Terlebih, menurut Dahyar, aksi perundungan yang kerap terjadi saat ini tidak melulu terjadi ketika di dalam sekolah.

    “Setelah itu mereka akan melakukan aksi yang sama, yaitu Gerakan Anti Perundungan di satuan pendidikan masing-masing yang ada di lingkungan KCD Pendidikan Wilayah VIII Jawa Barat, kemudian gerakan itu diunggah pada media sosial sebagai upaya menebar kebaikan,” kata dia.

    Sebagai kepanjangan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, pihaknya ingin memastikan lingkungan belajar di lingkungan KCD Pendidikan Wilayah VIII Jabar, Sumedang dan Bandung terbebas dari berbagai bentuk intimidasi. 

    “Yang diharapkan dari gerakan ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman tanpa adanya saling intimidasi. Dan juga  makin tumbuh  sikap toleransi sesama warga sekolah,” kata dia.

    Sementara itu, Dewan Pembimbing Forum OSIS Jawa Barat (FOJB) Muhammad Fadlyllah mengungkapkan saat ini bertubi-tubi muncul video yang viral di media sosial terkait aksi perundungan yang dilakukan oleh pelajar. Karena itu, Deklarasi dan Penandatangan Komitmen Gerakan Anti Perundungan yang diinisiasi oleh KCD Pendidikan Wilayah VIII ini penting untuk dilakukan.

    “Sangat penting sekali, apalagi akhir-akhir ini banyak viral terkait pelajar yang melakukan aksi perundungan. Bahkan sampai ada korban nya yang pingsan. Ini menjadi sifat tercela dan tidak pantas dilakukan oleh pelajar,” ujar Fadlyllah.

    Fadlyllah juga sangat setuju jika Gerakan Anti Perundungan ini dapat dilakukan di seluruh SMA, SMK dan SLB yang berada di lingkungan KCD Pendidikan Wilayah VIII Jabar. Dengan demikian, maka akan menularkan praktik-praktik baik terhadap semua warga sekolah. 

    BACA JUGA: GALAXII Fest Inovasi KCD Pendidikan XII Bangkitkan Kreatifitas Siswa Pasca Pandemi

    Dengan melakukan Deklarasi dan Penandatanganan Komitmen Anti Perundungan di seluruh sekolah juga, menurut dia, akan membentengi siswa agar menghindari perilaku negatif tersebut dalam kesehariannya.

    “Karena kejadian perundungan tidak hanya terjadi di dalam sekolah. Yang terbaru viral video nenek-nenek yang ditendang oleh pelajar sampai jatuh. Jadi harapannya deklarasi di setiap sekolah ini bisa untuk mengantisipasi agar tidak ada kejadian serupa di kemudian hari,” pungkasnya.

    Berita Terbaru

    spot_img