Kamis 12 Desember 2024

Mahathir Klaim Partai Barunya Bakal Perbaiki Malaysia

MALAYSIA,FOKUSJabar.id: Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menyatakan, yakin partai baru bentukannya, Gerakan Tanah Air mampu membentuk pemerintahan yang baik.

Ia menyinggung Pakatan Harapan, koalisi yang pernah ia pimpin setelah melepaskan diri dari UMNO, memiliki beban politik serta menghadapi tuduhan korupsi.

Dia mengklaim Gerakan Tanah Air memiliki banyak rencana untuk membangun kembali Negeri Jiran.

“Kami menawarkan sesuatu yang bersih. Tidak ada kasus di antara kami dan para pemimpin punya pengalaman. Kami punya rencana untuk mengubah Malaysia,” kata Mahathir, dikutip dari Channel News Asia, Senin (7/11/2022).

“Tiga koalisi yaitu Barisan Nasional, Perikatan Nasional dan Pakatan Harapan, tidak dapat membentuk pemerintahan yang baik. Hanya Gerakan Tanah Air yang punya ide dan kemampuan untuk memperbaiki kerusakan yang mereka perbuat,” lanjut politikus berusia 97 tahun ini.

BACA JUGA: Minta Naik Gaji, Perawat di Inggris Ancam Gelar Aksi Mogok Massal

Mahathir menambahkan, Gerakan Tanah Air mementingkan kerja sama dengan pihak-pihak yang punya pemimpin dan anggota yang berkualitas.

“Kami ingin orang-orang yang tidak menghadapi tindakan hukum dan tidak korupsi. Kami menolak siapa pun yang punya masalah dengan pihak berwenang,” kata dia.

Mahathir sendiri akan maju sebagai calon perdana menteri pada pemilu Malaysia, 19 November 2022. Hampir seabad usianya, Mahathir masih ingin berkiprah di politik Malaysia.

Hubungan Mahathir dan Anwar Ibrahim yang sempat membaik pun kini kembali memanas. Anwar juga diketahui mencalonkan diri menjadi PM Malaysia, dari Parti Keadilan Rakyat (PKR).

Namun, pencalonan Anwar ini dicemooh Mahathir. Ia mengatakan koalisi saingannya mengalami banyak masalah.

“Dia (Anwar) hanya ingin menjadi perdana menteri. Dia mengklaim mendapat banyak dukungan (di Majelis Rendah), tetapi di mana saat itu kami tidak memiliki jumlah anggota yang cukup,” ucap Mahathir mengacu pada tawaran Anwar sebelumnya untuk mengambil alih jabatan PM pada 2021.

Mahathir juga menuding Anwar hanya fokus mengincar kursi perdana menteri selama 22 bulan masa jabatannya di Pakatan Harapan dari 2018 hingga 2020. Mahathir menyalahkan Anwar karena tidak membantu melaksanakan manifesto pemilu Pakatan Harapan pada 2018.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img