Senin 9 Desember 2024

Stok Beras, Kabupaten Tasikmalaya Alami Surplus Hingga 5.000 Ton

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Meski selama dua tahun terguncang bencana pandemi Covid-19, dan hingga kini belum sepenuhnya selesai, Kabupaten Tasikmalaya ternyata alami surplus beras. 

Berdasarkan catatan Dinas Pertanian,  Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Tasikmalaya, pada tahun ini surplus beras mencapai 5.000 ton. 

Kondisi tersebut, menempatkan Kabupaten Tasikmalaya sebagai deretan daerah terbesar penghasil beras, yang mengkontribusi  Provinsi Jawa Barat hingga berada di posisi kedua tingkat nasional penghasil beras terbesar setelah Jawa Timur. 

BACA JUGA: HUT Kota Tasikmalaya Dimeriahkan Dengan Karnaval Budaya

Kepala DPKPP, Nuraedidin, mengutarakan di sela-sela kegiatan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapabilitas petani/pelaku usaha hortikultura, Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura menggelar acara ini, di Hotel Harmoni Kota Tasikmalaya, Senin (24/10/2022). 

Dalam kegiatan Bimtek yang dibuka Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto ini, hadir perwakilan Direktur Buah dan Florikultura Ditjen Hortikultura, Nurli Eriza, dan secara virtual oleh anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono.

“Alhamdulillah, meskipun sempat alami krisis ekonomi secara umum akibat pandemi, namun para petani tetap berproduksi hingga Kabupaten Tasikmalaya ini bisa surplus beras,” kata Kepala DPKPP, Nuraedidin, Senin (24/10/2022).

Kabupaten Tasikmalaya Expo Padi Organik Di Tiga Negara

Selain terkait surplus beras, lanjut Nuraedidin, pihaknya juga sangat bersyukur, Kabupaten Tasikmalaya terpilih sebagai salah satu kabupaten yang terpilih oleh Kementerian Pertanian, untuk mengikuti kegiatan eksibisi/expo (pameran) padi organik di tiga negara.

Menurutnya, kegiatan yang pendanaanya oleh International Fund Agricultural Development (IFAD) ini, akan mulai pada awal November 2022 yang berlangsung selama satu pekan di Turki, lima hari di Nederland Belanda dan lima hari di Spanyol Barcelona.

“Ini sebuah pencapaian luar biasa, para petani padi organik Kabupaten Tasikmalaya mendapat kehormatan untuk memamerkan beras organik di luar negeri,” ujar Nuraedidin. 

Sementara itu, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto mengemukakan, Kabupaten Tasikmalaya sejak lama sudah cukup terkenal dengan padi organik yang mendunia. 

“Perkembangan padi organik di Kabupaten Tasikmalaya dari tahun ke tahun mengalami kemajuan signifikan. Kita punya Gapoktan Simpatik di Cisayong, kemudian di Pagerageung dan Sukahening,” ucap Ade Sugianto. 

Meskipun baru mencapai sekitar 20 persen jumlah petani di Kabupaten Tasikmalaya yang menggarap padi organik, Ade Sugianto menyebutkan, dari lima ribu hektare lahan sawah yang ada, petani sudah mampu memproduksi rata-rata enam ton per hektare per satu kali panen.

“Dalam satu tahun kan bisa tiga kali panen. Kalikan saja berapa total produksi padi organik dari sekitar lima ribu hektare tadi,” kata Ade Sugianto.

BACA JUGA: Kasus Gagal Ginjal Misterius Tembus 245, 144 Meninggal

Untuk meningkatkan produksi padi organik, lanjut dia, pemerintah sedang berupaya membuka lahan persawahan baru khusus untuk padi organik, di wilayah Kecamatan Cipatujah. 

“Mohon doa dan dukungan semua lapisan masyarakat. Ini menjadi ikhtiar baik bersama. Kabupaten Tasikmalaya harus tetap sebagai daerah yang mengalami surplus beras,” ujar Ade Sugianto.

(Farhan)

Berita Terbaru

spot_img