BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penyerahan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan Batuan Langsung Tunai (BLT) yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat di Pasar Kosambi Kota Bandung menuai polemik. Kamis (13/10/2020).
Pemberian tersebut menjadi polemik lantaran bantuan itu tidak diberikan secara menyeluruh kepada para pedagang di Pasar Kosambi.
Pantauan FokusJabar.id sekita pukul 10:20 WIB, jelang kedatangan Jokowi di Pasar Kosambi, sejumlah petugas sudah mulai membagikan bantuan kepada para pedagang pasar. Paket sembako itu disusun di dalam tas bertuliskan Istana Kepresidenan Republik Indonesia’ ‘ Bantuan Presiden Republik Indonesia’.
BACA JUGA: Jokowi Minta BSU Dimanfaatkan Untuk Kebutuhan Sehari-hari
Tapi rupanya, tidak semua pedagang di Pasar Kosambi mendapat BLT Jokowi tersebut. Praktis, beberapa pedagang mengeluh lantaran tak kebagian paket sembako dibanding pedagang yang lain.
“Saya enggak kebagian, padahal saya dari subuh di sini tapi enggak ke data. Enggak tahu kenapa. Saya jualan gorengan, kalau saya keliling jam segini siapa yang mau beli ini sudah siang,” kata Yeyet (60) salah seorang pedagang gorengan di Pasar Kosambi.
Padahal, kata Yeyet pihaknya sudah diminta dokumen berupa KTP oleh pihak pengelola pasar sehari sebelum kedatangan Jokowi. Namun rupanya, Yeyet malah tidak menerima bantuan tersebut.
“Padahal dari kemarin KTP saya diminta, tapi sekarang tidak masuk data sakit hati saya pak, KTP saya masih disana dari kemarin. Sementara pedagang yang selewat (asongan) dapat bagian,” ucap Yeyet sembari menahan tangis.
Selain Yeyet, Wiwin (42) salah seorang pedagang sayuran di area Blok C Pasar Kosambi bernasib sama, dirinya pun sudah dimintai dokumen berupa KTP sehari sebelum kedatangan Presiden Jokowi ke pasar Kosambi.
“KTP udah diminta kemarin sama pengelola pasar. Tapi tadi pagi, ada pengumuman dadakan katanya, jadinya saya enggak dapet. Padahal dari tadi pagi di sini terus karena emang harapannya bisa dapat bantuan,”kata Wiwin.
Menurutnya, bantuan tersebut tak hanya berisi sembako. Ada bantuan uang tunai senilai Rp 1,2 juta yang diberikan untuk para pedagang. Tadinya jika mendapat bantuan, uang itu rencananya mau Wiwin gunakan untuk modal berdagang.
“Ya buat bantuan modal tadinya a. Jadi anehnya gini, kalau di bagian Blok tengah itu semuanya dikasih, yang di pinggir tidak, kaget kenapa kita tidak jadi dikasih, kecewa atuh saya mah,”ucapnya.
Selain Wiwin, Eli (40) pedagang sayuran di blok C Pasar Kosambi, Kota Bandung. Masalahnya, Eli aneh karena pedagang tepat di sekelilingnya mendapat bantuan, sementara ia tak menerima bantuan itu.
BACA JUGA: Jokowi Ungkap Progres Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Capai 88 Persen
“Itu kan yang di depan sama di samping ibu mah dapet, tapi ibu enggak. Kan aneh ya a. Yang pengelola juga enggak ada ngomong apa-apa,” kata Eli.
Eli pun berharap ada bantuan yang ia terima saat kunjungan Jokowi tersebut. Sebab, ada uang tunai yang turut dibagikan dan itu bisa digunakan untuk modal berjualan di hari selanjutnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)