BANDUNG,FOKUSJabar.id: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat mendukung dan merespon positif gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2022 di Trans Convention Center Bandung, 5-6 Oktober 2022. Acara yang bertujuan menawarkan proyek investasi ini dibuka langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rabu (5/10/2022).
Ketua Apindo Jabar, Ning Wahyu Astutik mengatakan, gelaran WJIS sangat membantu para pengusaha dalam mengetahui perkembangan investasi dan proyek yang ditawarkan. Termasuk para pengusaha anggota Apindo Jabar.
“Melalui acara seperti ini, kami dari Apindo makin memahami peta investasi di Jabar. Ada proyek investasi ketahanan pangan, energi baru terbarukan dan proyek-proyek pemerintah,” kata Ning.
Pada acara WJIS 2022 tersebut, lebih dari 30 proyek investasi yang dipaparkan dan ditawarkan. Diantaranya 10 proyek food security, 17 proyek energi baru terbarukan dan lima proyek pemerintah dengan total nilai mencapai Rp59,73 trilyun.
“Dari paparan-paparan yang disampaikan mengenai proyek investasi, berapa nilainya dan faktor pendukung lainnya menjadi kita tahu seperti apa potensinya. Ini penting diketahui investor sekaligus memberikan keyakinan dan ketertarikan investor untuk berinvestasi di Jawa Barat,” Ning menuturkan.
BACA JUGA: Ini Tips Jitu Memulai Usaha ala Pengusaha NU
Ning menggarisbawahi pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait sektor industri di Jawa Barat. Gubernur yang akrab disapa Emil itu menjelaskan jika sektor tersebut akan terus berkembang sehingga menjadi yang terbesar di Indonesia.
“Saya senang mendengar pernyataan itu, dan itu saya pegang erat. Tapi meski di Jabar sektor industrinya pesat, tapi sebenarnya itu lebih diprioritaskan sektor ketahanan pangan sehingga Jabar surplus terus tiap tahunnya,” kata Ning.
Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat Jabar tidak ada lagi yang kelaparan karena ketahanan pangan sudah surplus. Kondisi ini sangat bagus karena bisa mendukung sektor lainnya.
“Kalau masih kelaparan, orang susah untuk berkonsentrasi,” dia menambahkan.
Terkait proyek investasi pada sektor energi baru terbarukan, Ning menilai hal itu sangat penting. Pasalnya, saat ini konsumen luar negeri sudah meminta produksi produk mereka menggunakan teknologi ramah lingkungan.
“Di Jabar, energi terbarukan ini sudah diterapkan dan berjalan. Banyak fasilitas energi terbarukan ada di Jawa Barat,” kata dia.
Selain itu, lanjut Ning, Gubernur menyampaikan jika Jabar memiliki potensi sumber energi geothermal sebesar 5956,8 MW atau sekitar 25 persen dari potensi yang ada di Indonesia. Hal ini memberikan harapan dari para brand yang peduli terhadap
climate change untuk mendorong implementasi energi baru terbarukan pada industri yang memproduksi produk-produk mereka.
“Jabar sepenuhnya menyiapkan hal tersebut untuk segera bisa diimplementasikan. Bahkan saat ini sudah banyak juga perusahaan di Jabar yang mengimplementasikan hal tersebut,” kata dia.
Ning pun menyambut baik PT Pos Indonesia (Persero) yang mengembangkan bisnis logistiknya. Dengan adanya layanan logistik, Ning yakin pengusaha tidak akan kerepotan untuk urusan logistik, baik pengiriman barang ke luar atau dalam negeri, maupun lainnya.
“Apindo itu punya ribuan anggotanya, sedangkan PT Pos Indonesia sekarang punya logistik, sudah bertransformasi. Jadi kita bisa mengirim logistik melalui mereka bahkan bisa dimintai tolong impor kurir sampai mengantar barang itu ke tempat tujuan,” Ning menegaskan.
(Ageng)