INGGRIS,FOKUSJabar.id: Pangeran Wales, Charles Philip Arthur George (Pangeran Charles) diisukan menerima uang sebesar 1,2 juta dolar Amerika atau sekitar Rp18 miliar dari keluarga Osama bin Laden.
Uang tersebut dikabarkan diterima Pangeran Charles pasca kematian Osama.
Channel News Asia, Senin (1/8/2022) memberitakan, uang tersebut dikabarkan diterima sekitar tahun 2013 oleh Dana Amal Pangeran Wales atau PWCF.
Namun, beberapa penasihatnya, kala itu, mendesak Pangeran Charles untuk tidak mengambil sumbangan tersebut.
Laporan itu menyebut, sang Pangeran menerima uang langsung dari Bakr Bin Laden, di Clarence House.
Meski demikiran, sumbangan itu tetap diterima. Ketua PWCF, Ian Cheshire mengatakan bahwa sumbangan tersebut disetujui oleh lima perwakilan PWCF saat itu.
BACA JUGA: Gawat, Ribuan Warga Sipil Terjebak di Zona Perang Donetsk, Ukraina!
“Keputusan untuk menerima donasi diambil sepenuhnya oleh para wali. Setiap upaya untuk menyarankan sebaliknya adalah menyesatkan dan tidak akurat,” kata dia, seperti dilansir IDN.
PWCF diketahui memberikan hibah kepada organisasi nirlaba yang terdaftar di Inggris untuk memberikan proyek di Inggris, Persemakmuran dan luar negeri.
Kepolisian Inggris juga sempat meluncurkan penyelidikan terhadap yayasan amal Pangeran Charles lainnya atas klaim skandal uang tunai yang melibatkan seorang pengusaha asal Arab Saudi.
Usai penyelidikan itu, kepala yayasan tersebut yang bernama Michael Fawcett, mengundurkan diri pada tahun lalu.
Pengusaha Saudi yang disebut bernama Mahfouz Marei Mubarak bin Mahfouz telah menyumbangkan sejumlah besar uang untuk proyek restorasi yang cukup menarik bagi Pangeran Charles.
Kemudian, Fawcett, eks pelayan Pangeran Charles, diduga telah mengupayakan memberikan kehormatan kerajaan bahkan kewarganegaraan Inggris ke Mahfouz.
Yayasan Pangeran ini didirikan pada 1986 tidak diatur pada Komisi Amal, namun terdaftar di Regulator Amal Skotlandia. Sementara itu, Regulator Amal Skotlandia meluncurkan penyelidikan internal terkait laporan bahwa yayasan menerima uang tunai dari bankir Rusia yang pernah dihukum karena kasus pencucian uang.
Osama bin Laden merupakan pemimpin Al Qaeda, organisasi terorisme yang mendalangi serangan pada 9 September 2011 (9/11). Aksi teror yang menargetkan World Trade Center (WTC), Pentagon, dan Gedung Putih itu merenggut lebih dari 2.900 nyawa.
Butuh satu dekade bagi pasukan khusus SEAL Tem Six untuk membunuh Osama, setelah diketahui bersembunyi di Abbottabad, Pakistan.
Gabungan badan intelijen AS telah berusaha memburu Osama bin Laden selama bertahun-tahun. Kekuasaan Taliban yang saat itu memerintah Afghanistan bahkan harus dibongkar, yang membuat AS dan sekutu menjalani perang selama 20 tahun di negara tersebut.
Hampir 10 tahun sejak tragedi 9/11, Osama baru bisa dilumpuhkan di tempat persembunyiannya di Pakistan. Tapi, dalam pengumuman tersebut, tidak pernah ada bukti wujud tubuh Osama, yang menurut keterangan ditembak di kepala dan dadanya.
Jasad Osama kabarnya segera dibawa ke kapal perang USS Carl Vinson dan langsung dikuburkan di Laut Arab utara pada hari yang sama.
Salah satu alasan mengapa jenazah Osama tidak dikuburkan di darat adalah AS khawatir kuburan itu akan menjadi tempat pemujaan bagi para pengikutnya. Tapi, rumor lain mengatakan bahwa Arab Saudi menolak menguburkan jenazah Osama di negaranya.
(Agung)