spot_img
Rabu 26 Juni 2024
spot_img
More

    Mahfud MD: Ada yang Ingin Mengacaukan Hasil Autopsi Brigadir J

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, buka suara terkait autopsi jenazah Brigadir J atau Brigadir Yoshua yang meninggal akibat adu tembak di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo.

    Mahfud MD mengatakan, ada sejumlah pihak yang ingin mengacaukan dengan membuat isu hasil autopsi Brigadir J yang tidak boleh dibuka ke publik.

    “Memang ada ya yang seakan-akan ingin mengacaukan tidak boleh dibuka ke publik kecuali atas perintah hakim, ya untuk keperluan persidangan. Kenapa anda bilang enggak boleh dibuka ke publik, wong kalau ada kejahatan celurit diletakan di meja, baju diletakan di meja itu darah di meja, ini kan sama aja kalau sebagai alat bukti,” kata Mahfud di Jakarta, Jumat (29/7/2022).

    Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini tegas membantah autopsi kedua jenazah Brigadir J tidak boleh dibuka.

    Mahfud menyebut, justru hasil autopsi kedua ini perlu dibuka ke publik agar membuat terang kasus penembakan anak buah Ferdy Sambo.

    BACA JUGA: Istri Ferdy Sambo Bakal Diperiksa LPSK Pekan Depan

    “Saya menjadi pengawal dari seluruh instruksi presiden itu boleh dibuka ke publik dan justru itu perlu,” kata dia, seperti dilansir Liputan6.

    Mahfud menyebut, tidak ada larangan hasil autopsi tak boleh dibuka publik. Termasuk hasil autopsi baru boleh dibuka atas permintaan hakim.

    Tidak ada aturan, kata dia, yang melarang hasil autopsi dibuka ke publik sebelum ada perintah hakim. Autopsi ini bukan rekam medis, malah diperlukan untuk dibuka sebagai barang bukti kasus hukum.

    “Oleh sebab itu benar kapolri, nanti kalau diminta oleh hakim, hasil autopsi itu disampaikan. Tapi kalau tidak diminta, boleh dan Kapolri sudah mengumumkan itu akan dibuka. Oleh sebab itu jangan dibalik-balik, lalu dibilang tidak boleh dibuka ke publik, boleh,” ujar Mahfud.

    Menurutnya dengan dibuka dengan jelas kasus ini ke publik, justru melindungi semua pihak yang terlibat. Agar menjadi terang dan transparan.

    “Jadi ikuti saja arahan kapolri bahwa ini akan dibuka secara transparan ke publik karena public common sense itu tidak bisa dibohongi. Ya kita lindungi semua lah, joshua kita lindungi, hak-haknya dan keluarganya termasuk juga pak Sambo dan keluarganya dan Polri kita lindungi. Nah cara melindungi itu kita buka seterang-terangnya kasus ini,” ujar dia.

    Sebelumnya, Ketua Tim Dokter Forensik Autopsi Brigadir J atau Yoshua, Ade Firmansyah Sugiharto, menyampaikan hasil dari ekshumasi almarhum bisa memakan waktu hingga delapan minggu lamanya. Hal itu merujuk pada sejumlah tahapan yang ada.

    “Lama pemeriksaan tentunya antara dua hingga empat minggu untuk memproses sampel jaringan itu hingga menjadi di slide, dan untuk kita bisa interpretasikan. Jadi dua hingga empat minggu itu proses sampel jaringannya, setelah itu tentunya kami akan periksa lagi dan kami interpretasikan,” kata Ade, Rabu 27 Juli 2022.

    Menurut Ade, setelah proses empat minggu pertama selesai maka akan dilanjutkan dengan penelitian seksama hasil dari autopsi ulang tersebut.

    Nantinya, tim akan melaporkan hasilnya ke Polri untuk disampaikan ke publik.

    “Rentangnya, saya nggak ingin terlalu menggebu-gebu, mungkin antara empat sampai selapan minggu lah ya, sampai keluar hasil yang bisa kita berikan kepada pihak penyidik peminta dari ini,” kata dia.

    Ade memastikan tim dokter forensik autopsi ulang bekerja secara profesional dan independen. Termasuk mendengarkan masukan dari pihak keluarga Brigadir Yoshua terkait dugaan luka lainnya selain tembakan.

    “Nah itu lah yang memang harus kita konfirmasi dan itu menjadi fokus pemeriksaan kami, dan kami melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, autopsi seperti biasa, tentunya kami ada fokus-fokus terkait masukan keluarga dan penasehat hukum itu.Sample ini kenapa harus saya bawa ke lab di RSCM, karena tempat yang di mana saya, kami, memiliki keyakinan di situ merupakan tempat yang bisa dijaga integritasnya dan memberikan hasil yang terbaik,” ungkap Ade.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img