Kamis 12 Desember 2024

Aktor Dibalik Pekerja Fiktif RS Asih Husada Harus di Usut

BANJAR,FOKUSJabar.id: Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pekerja fiktif di RS Asih Husada. 

Pengusutan itu termasuk dugaan peran dan keterlibatan aktor seperti “pejabat” yang dinilai bermain di belakang persoalan ini. 

Ketua PMII Kota Banjar, Awwal Muzaki menilai kasus ini sangat merugikan masyarakat serta menunjukkan pengawasan tata kelola Pemerintah Daerah yang lemah.

BACA JUGA: Soal RS Asih Husada, Ini Kata Kadinkes Kota Banjar

Kendati, PMII Kota Banjar meminta kepada pihak kepolisian dan para institusi bisa melakukan pengawasan terkait kasus seperti ini dan perlu dilakukan dengan maksimal. 

“Jangan sampai terjadi lagi pekerja yang tidak bekerja karena mereka itu digaji dari anggaran masyarakat,” ungkapnya usai melakukan audiensi dengan Polres Banjar terkait kasus pekerja fiktif di RS. Asih Husada. Senin (25/7/2022). 

Proses yang kami dalami terkait kasus ini seharusnya Pemerintah Kota Banjar itu bisa menyediakan jasa Outsourcing serta melalui tata kelola pemerintahan berdasarkan peraturan yang berlaku, jangan sampai pemerintahan tidak menjalankan regulasi itu. 

“Harusnya pemkot itu membentuk suatu regulasi yang mengatur tentang perekrutan pekerja, dan saya yakin tidak akan ada kejadian seperti ini, tapi sepertinya hal itu tidak ditempuh dalam persoalan ini,” kata dia. 

“Karena seyogyanya harus ditempuh baik itu pekerja kontrak atau yang lainnya supaya tertata dan sistematis,” kata dia menambahkan. 

Awal menilai dengan peraturan yang tidak ditempuh itu membuka ruang bagi aktor-aktor seperti “pejabat” melakukan tindakan yang tidak diinginkan seperti bermain di belakang persoalan seperti ini. 

“Dan kasus ini saya nilai aturannya tidak ditempuh,  maka wajar ada sejumlah tanda kutip pejabat yang saya kira bermain di belakang kejadian di RS asih Husada, dan disana yang bertanggung jawab itu kan kepalanya,” kata dia. 

Dengan demikian Ketua PMII Kota Banjar minta agar pimpinan RS Asih Husada segera di copot dari jabatannya.

BACA JUGA: Langkah Kepolisian Usut Kasus Gaji Buta di RS Asih Husada Diapresiasi

“Karena ini saya kira beban moral yang dirasakan oleh masyarakat, maka kasus ini sangat perlu di usut sampai tuntas, ” tegasnya. 

Sementara itu, Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo melalui kasubsi penmas sihumas, Aipda Nandi Darmawan mengatakan pihaknya merespon baik persoalan yang dilaporkan oleh mahasiwa di daerah hukumnya itu.

Nandi mengatakan kasus pekerja fiktif yang terjadi beberapa waktu lalu di RS Asih Husada dan diduga dilakukan oleh dua orang itu sekarang masih dalam tahap penyelidikan dan sedang di dalami. 

“Saat ini masih proses penyelidikan dan sedang kita dalami,” kata dia.

(Budiana Martin/Anthika Asmara) 

Berita Terbaru

spot_img