Kamis 12 Desember 2024

Harga Minyak Naik 350%, Sri Mulyani: Situasi Ekstrem!

JAKARTA,FOKUSjabar.id: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kementrian dan gubernur bank sentral harus terus memberlakukan stabilitas ekonomi makro, demi untuk mempertahankan pemulihan ekonomi.

Hal itu dilakukan sebagai respon Lanskap energi global telah berubah secara radikal. Harga komoditas energi meroket, yang membuat pengambil kebijakan di semua negara harus terus diperhatikan berdampak terhadap kenaikan inflasi.

Pasalnya, berdasarkan catatan Bank Dunia harga minyak mentah naik 350% dari April 2020 hingga April 2022.

Hal ini meningkat drastis dibandingkan saat awal mula pandemi, di mana harga minyak nol atau sedikit negatif.

“Sekarang kita menghadapi situasi ekstrem yang sangat berbeda. Peningkatan 350% ini merupakan yang terbesar dalam dua tahun terakhir,” kata Sri Mulyani dalam pada Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Bali, Jumat (15/7/2022).

BACA JUGA: 5 Pengacara Ferdy Sambo Datangi Dewan Pers, Ada Apa?

Selain harga minyak yang meningkat tajam, harga gas alam di Eropa juga meningkat 60% hanya dalam dua minggu, membuat kelangkaan terjadi di Amerika Serikat (AS) dan di seluruh dunia.

“Kami melihat ini terjadi dengan implikasi politik dan sosial yang besar di Sri Lanka, Ghana, Peru, Ekuador, dan negara lainnya. Kelangkaan karena harga gas yang tinggi ini benar-benar menjadi masalah yang mengancam pemulihan kita,” kata dia.

Lonjakan harga energi yang terjadi ini, tentu kata Sri Mulyani akan berimbas terhadap lonjakan inflasi global dan meningkatkan ketidakstabilan sosial lebih lanjut.

“Kita bisa melihat penurunan lebih lanjut dalam standar hidup, terutama pada rumah tangga miskin dan rentan,” katanya, seperti dilansir CNBC.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img