Kamis 12 Desember 2024

Perumda Tirta Sukapura Jawab Kesulitan 1.500 Warga Kabupaten Tasikmalaya

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Menjawab kesulitan ribuan warga Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat untuk mengakses layanan air bersih, Perumda Air Minum Tirta Sukapura. menggulirkan hibah air minum perkotaan tahun anggaran 2022.

Sebanyak 1.500 warga di Kabupaten Tasikmalaya, menjadi sasaran penerima manfaat hibah air minum perkotaan tersebut.

Bahkan Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, langsung turun untuk meresmikan pemasangan sambungan air bersih bagi rumah penerima program hibah air minum ini secara simbolis, di Kampung Babakan Nangka, Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (28/6/2022).

BACA JUGA: Bupati Ade Sugianto Ingin Layanan IGD RSUD Termonitor Di Command Center

Acara dihadiri Kajari Kabupaten Tasikmakaya Ramadiyagus, Direktur Perumda Tirtasukapura Dadih Abdulhadi, Muspika Sukaresik dan para kepala desa di wilayah Kecamatan Sukaresik.

Bupati Ade Sugianto mengaku, pihaknya sangat mengapresiasi program yang ditawarkan oleh pusat kepada Perumda Tirta Sukapura.

“Kami menyambut baik program tersebut, termasuk dari segi penyelenggaraan,  pendampingan, mulai dari pendataan awal penerimanya, keterlibatan aparat hukum, hingga berujung di prosesi peresmian ini, semuanya berjalan baik” kata Ade Sugianto.

Dia mengaku, dari jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 1,8 juta jiwa, baru 78 persen terlayani fasilitas air bersih. Baik itu melalui program Pamsimas maupun sumur bor

Sedangkan, terang Ade, Perumda Air Minum Tirta Sukapura baru mampu melayani 2,8 persennya saja dari total jumlah keseluruhan penduduk di Kabupaten Tasikmalaya.

“Kami memiliki target cakupan layanan air  bersih di kabupaten ini mencapai 82 persen pada tahun ini. Maka kami berharap juga ada program hibah air minum perkotaan semacam ini serta bisa diterapkan dibeberapa daerah lain di wilayah Kabupaten Tasikmalaya,” tutur Ade.

Dia mengaku optimis, target itu tercapai, salah satunya dengan adanya dorongan sambungan pipanisasi air bersih oleh Perumda Tirta Sukapura.

“Memang saat ini kondisinya belum kondusif, tetapi kami optimis dan harus terus kami perjuangkan dengan berbagai cara. Di antaranya yang paling ideal adalah, pelayanan air bersih melalui perpipaan,” ujar dia.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Sukapura, Dadih Abdulhadi, menyebutkan, hibah sambungan air minum perkotaan tahun 2022 bagi 1.500 warga di Kabupaten Tasikmalaya ini, berasal dari Kementrian Pekerjaan Umum melalui Dirjen Cipta Karya.

Sarat utama mendapat program hibah ini kata Dadih, yaitu ada penyertaan modal dari pemerintah daerah.

“Tahun ini penyertaan modal pemerintah daerah sebesar Rp 4,5 miliar. Itu digunakan untuk investasi sambungan  1.500 penerima manfaat program hibah air minum perkotaan,” tutur Dadih.

Nanti, jelas dia, pemerintah daerah akan memperoleh pergantian dari pemerintah pusat, melalui Kementrian Keuangan dan Kementrian PU sebesar Rp 4,5 miliar.

“Dalam program ini, kinerja Perumda Tirta Sukapura, nantinya akan dinilai oleh BPKP. Apakah 1.500 ini terverifikasi seratus persen atau tidak. Jika tidak, maka nilai investasi diganti sebesar yang terverifikasi,” ujar Dadih.

Langkah tersebut tegas dia, merupakan ikhtiar perusahaan untuk meningkatkan cakupan air minum perpipaan yang dimandatkan pemerintah daerah ke Perumda Tirta Sukapura.

“Saat ini, cakupan Perumda Tirta Sukapura masih terbilang rendah, hanya 2,8 persen dari penduduk Kabupaten Tasikmalaya, atau sekitar 58.000 jiwa. Hingga tahun 2025 nanti, kami targerkan setidaknya menyentuh angka empat persen,” ujar dia.

Bupati Tasikmalaya Masih Bernyali?

Lebih lanjut, Dadih mengatakan, pada tahun 2023 nanti, pihaknya menanti kembali keberanian pemerintah daerah untuk melakukan kembali penyertaan modal.

BACA JUGA: Penggunaan Aplikasi Mypertamina Akan Diuji Coba Di Kota Bandung dan Ciamis

Untuk program 2023, tambah dia, pihaknya kembali melakukan penjaringan minat untuk mendapatkan hibah air minum perkotaan.

“Tinggal ada minat dan kesanggupan Bupati saja, apakah sanggup melakukan penyertaan modal kembali. Toh tidak akan rugi bagi pemerintah daerah, sebab pada akhir tahun, investasi itu diganti kembali oleh pemerintah pusat,” ucap Dadih.

(Farhan)

Berita Terbaru

spot_img