INGGRIS,FOKUSjabar.id: Seorang ulama dan kepala imam di Masjid Makkah di Leeds bernama Qari Asim dipecat oleh pemerintah Inggris terkait film Nabi Muhammad pada Sabtu (11/6/2022).
Qari Asim menjabat penasihat anti-Islamofobia dan wakil ketua Kelompok Kerja Kebencian Anti-Muslim di negera tersebut .
Pemecatan tersebut terjadi setelah pemerintah menganggap Asim ikut menyerukan protes penayangan film The Lady of Heaven, yang mengisahkan tentang Fatima, putri Nabi Muhammad.
Film itu dianggap menistakan agama Islam dan Muslim Inggris telah melakukan protes.
BACA JUGA: Sebanyak 4 Ribu Warga Sipil Ukraina Tewas Akibat Invasi Rusia!
Melansir BBC, pemecatan ini disampaikan Departemen Peningkatan Level, Perumahan dan Komunitas dalam sebuah suratnya.
Keputusan Asim memboikot film tersebut dianggap membatasi kebebasan ekspresi artisitik. Di samping itu, protes yang digelar di ruang publik juga memicu kebencian antaragama.
Departemen tersebut mengatakan, kebencian terkait agama yang terjadi dalam protes film tersebut terjadi di Leeds, ketika pengunjuk rasa di luar bioskop menyuarakan kebencian terhadap Syiah.
Departemen menyebut, mereka kecewa dengan Asim yang gagal mengutuk beberapa protes dan menilai Asim sudah tidak layak untuk peran sebagai penasihat pemerintah untuk kebencian anti-Muslim.
Qasim, pada 6 Juni melalui unggahannya di Facebook, memberitahu bahwa para imam di seluruh Inggris telah berkomunikasi dengan bioskop dan berhasil melarang film tersebut untuk ditayangkan.
Dia diklaim telah mengatur protes di Leeds, dengan memberitahu rincian waktu dan lokasi.
Sementara itu, Asim menyampaikan bahwa dia tidak menghadiri atau mengorganisir protes apapun.
Ulama itu mengatakan, dia mendukung adanya dialog publik terbuka dan debat ilmiah seputar narasi sejarah antara perspektif Sunni dan Syiah, agar tidak timbul perpecahan di masyarakat.
Dalam sanggahannya terkait dukungan terhadap unjuk rasa, Asim juga menyampaikan pemerintah tidak memberinya kesempatan untuk kebebasan berbicara yang bertanggung jawab dalam menangani isu kontroversial.
Asim juga menegaskan, dia mengutuk seruan kebencian anti-Syiah yang terjadi selama protes di Leeds.
Imam itu memberitahu pemerintah tidak memberikannya kesempatan untuk mengklarifikasi sebelum terjadinya pemecatan.
Asim juga menyampaikan bahwa film itu tidak sesuai fakta, menghina, dan menyebabkan sakit hati bagi Muslim Inggris.
Melansir Daily Mail, film yang tayang pada awal Juni ini telah dihentikan pemutarannya oleh jaringan bioskop Cineworld dan Showcase, setelah kerumunan pengunjuk rasa muslim melakukan protes di sejumlah biskop.
Beberapa di antaranya terjadi di Bradford, Bolton, Birmingham Sheffield. Meski film ini dianggap menista agama Islam, jaringan bioskop Vue masih melakukan pemutaran film.
Film ini dikecam karena menggambarkan Nabi Muhammad. Penggambaran Nabi dilarang karena bertentangan dengan ajaran Islam.
Protes juga terjadi karena film dituduh menghasut kebencian antara Sunni dan Syiah. Kemarahan Muslim atas film ini juga timbul karena dianggap tidak sesuai sejarah sebenarnya.
Para karakter yang digambarkan memiliki sikap negatif dalam film ini dimainkan oleh pemeran kulit hitam, yang dianggap sebagai rasisme terhadap kulit hitam.
Kontroversi juga pada penulis film itu, Sheikh Yasser al-Habib, yang merupakan Syiah dari Kuwait. Dia pernah membuat marah Muslim dengan menyebut Aisha, istri ketiga Nabi Muhammad, sebagai musuh Tuhan.
(Agung)