MAROS,FOKUSJabar.id: Perusahaan Information and Communication Technology (ICT) total solution Lintasarta bersama Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan luncurkan super apps, Sabtu (4/6/2022).
Peluncuran itu dilakukan guna mewujudkan transformasi digital dan pengimplementasian Kota Pintar.
Peluncuran digelar meriah pada acara Pesta Rakyat Bantimurung Keren di pelataran parkir Bantimurung Waterpark, sejak 3 Juni hingga 5 Juni 2022. Hadir dalam acara itu Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam, ribuan warga, dan kelompok pemusik papan atas.
Dijuluki Super Maros, super apps adalah layanan kependudukan digital dan portal informasi terkini tentang Kabupaten Maros. Super Maros ini diharapkan mampu memudahkan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai salah satu wujud transformasi digital yang dilakukan Pemkab Maros.
“Kurang lebih satu tahun, Lintasarta dan Pemkab Maros secara intensif bekerja sama mempersiapkan aplikasi Super Maros dan diluncurkan hari ini.Semoga aplikasiini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Maros maupun wisatawan yang datang ke Maros, terlebih semua bisa dilakukan dalam genggaman,” kata Lintasarta East Indonesia Regional Senior Vice President Baginda PH Simbolon melalui rilis.
Beberapa kemudahan Super Maros meliputi pengurusan dokumen
kependudukan yang sudah terhubung dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), pembayaran tagihan seperti Listrik, PDAM, dan BPJS melalui berbagai jenis metode pembayaran digital seperti OVO, Transfer bank (Bank Mandiri & Bank BNI) dan QRIS, pembelian pulsa dan paket data, serta pembelian tiket wisata.
Dalam mewujudkan Super Maros, Lintasarta bersama Pemkab Maros secara teliti memahami kebutuhan sekitar agar implementasi Kota Pintar bisa berpusat kepada manusia (human centered).
“Solusi kota pintar dari Lintasarta (SKOTA), tidak hanya menyediakan teknologi dan infrastruktur untuk pembangunan kota pintar, tetapi juga solusi menyeluruh dari awal sampai akhir. SKOTA ini mencakup master plan, infrastruktur IT, solusi integrasi data, perubahan manajemen, hingga sosialisasi ke masyarakat,” kata dia.
Kota pintar atau smart city sudah tidak asing bagi pemerintah Indonesia. Terlebih Kominfo telah mencanangkan program 100 Smart City di Indonesia sejak tahun 2017, bersama-sama dengan kementerian dalam negeri, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kementerian PANRB dan Bappenas.
Sejak saat itu, semakin banyak pemerintah kota yang ingin mewujudkan kota pintar di daerahnya dengan berpusat kepada manusia.Kota pintar sering dipandang dari sudut teknosentris (berpusat pada teknologi).
Hal ini tidak mengherankan, mengingat teknologi terutama ICT memang menjadi bagian penting yang membedakan kota pintar dengan kota biasa. Sebagai contoh, salah satu definisinya adalah ‘pengembangan kota berbasis teknologi informasi’.
Lintasarta sebagai perusahaan ICT total solution terkemuka di Indonesia akan terus membantu pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia dengan menyediakan solusi-solusi ICT guna mengembangkan ekonomi Indonesia dan mencari strategi terbaik untuk mewujudkan kota pintar.
(LIN)