Rabu 11 Desember 2024

Fakta Sungai Aaree di Swiss, Tempat Hilangnya Anak Ridwan Kamil

SWISS,FOKUSJabar.id: Anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bernama mmeril Kahn Mumtaz atau akrab dipanggil Eril hilang di sungai Aaree, Swiss.

“Bahwa benar anak pertama kakak kami, Ridwan Kamil, yang bernama Emmeril Khan Mumtadz atau biasa dipanggil Eril mengalami musibah di Bern, Swiss pada 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss,” kata pihak keluarga, Elpi Nazmuzaman, Jumat (27/5/2022) pagi.

Eril diketahui datang ke swiss untuk mencari sekolah melanjutkan ke jenjang S2. Bersama adik dan kawannya, Eril berenang di sungai Aaree yang saat itu arusnya cukup deras.

“Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras yang sebelumnya sempat mendapat bantuan dari kawannya. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss dengan kondisi cuaca cerah,” kata Elpi, seperti dilansir Liputan 6.

BACA JUGA: Sang Anak Belum Ditemukan, Ridwan Kamil Tiba Swiss

Polri pun turut berupaya mengambil tindakan dengan berkoordinasi ke pihak interpol Swiss untuk menerbitkan pencarian orang atau Yellow Notice.

Berikut sejumlah fakta Sungai Aare

sungai aaree
(web)

Sungai Aare adalah anak sungai Rhine yang merupakanterpanjang (183 mil atau 295 km) seluruhnya di Swiss. Sungai ini mengaliri area seluas 6.865 mil persegi (17.779 km persegi).

Sungai ini bermuara di Gletser Aare di Pegunungan Alpen Bernese di Kanton Bern, di bawah Finsteraarhorn dan barat Grimsel Pass, di bagian selatan-tengah Swiss.

Saat Aare mengalir ke utara melewati Meiringen, sungai membelah Ngarai Aare yang indah. Setelah berbelok ke barat, sungai ini meluas ke Danau Brienz yang glasial.

Sungai Aare menjadi daya tarik tersendiri lantaran wisatawan bisa berenang dengan bebas atau menggunakan pelampung di airnya yang jernih.

(web)

Namun, bagi wisatawan yang ingin berenang di sana harus berhati-hati lantaran adanya arus sungai, berbeda halnya dengan kolam berenang.

Perenang di sungai harus membiarkan tubuh mereka menyesuaikan diri dengan suhu air yang agak dingin sebelum memulai berenang dengan membasahi diri mereka sendiri terlebih dahulu.

Dikelilingi oleh alam namun di tengah ibu kota, para perenang perkotaan dibawa dengan mudah menyusuri sungai dengan Kota Tua yang diakui UNESCO sebagai latar belakangnya.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img